Jadi Kunci Konflik Israel-Palestina, Inilah Theodor Herzl Pencetus Zionisme Modern

- 18 Oktober 2023, 16:03 WIB
Potret Theodor Herzl, pencetus Zionisme yang jadi cikal bakal konflik Israel-Palestina
Potret Theodor Herzl, pencetus Zionisme yang jadi cikal bakal konflik Israel-Palestina /Public Domain/

ZONABANTEN.com - Konflik Israel-Palestina merupakan konflik geopolitik yang panjang dan belum selesai hingga saat ini.

Panasnya konflik Israel-Palestina saat perang Arab-Israel pertama sebagai tanggapan berdirinya negara zionisme Israel secara sepihak.

 Baca Juga: PT Power Steel Indonesia Diklaim Mencemari Udara, Pemkab Tangerang Diminta Turun Tangan

Meski konflik Israel-Palestina secara resmi dimulai pada tahun 1948, tapi rupanya bibit permasalahan telah ada lama sebelum itu.

Dimulai dari pemikiran seorang Theodor Herzl, yaitu jurnalis dan aktivis Yahudi sang penggagas Zionisme modern.

 

Biodata

Theodor Herzl lahir pada 2 Mei 1860 di Dahany Utca, sebuah jalan Yahudi di Pest (sekarang Budapest), Hongaria.

Dia adalah seorang Yahudi Neolog dari keturunan Yahudi Ashkenazi dan Sephardic menurut pengakuannya, yang mana lebih kental diturunkan dari ayahnya.

 Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra 19 Oktober 2023: Kamu Kurang Fokus, Coba Beberapa Latihan Mental

Saat muda Herzl sempat bercita-cita menjadi arsitek seperti Ferdinand de Lesseps, tetapi gagal dan malah mengembangkan minatnya di bidang puisi dan humaniora.

Pengembangan bakat itu rupanya berpengaruh banyak pada karirnya di masa depan, yaitu sebagai seorang jurnalis.

 

Ide Zionisme

Sebagai seorang Yahudi, Herzl sadar betul tentang setimen anti-semit yang terus terjadi dan menghantui komunitasnya.

Ia pun mulai bermimpi agar diskriminasi ini berhenti, sehingga masyarakat Yahudi di seluruh dunia dapat hidup dengan aman dan nyaman.

 Baca Juga: Sejarah Konflik Israel-Palestina, Ternyata Biang Keladinya Ini…

Tahun 1895, Herlz mulai menulis solusi mengenai masalah orang Yahudi, hingga akhirnya sampai pada ide pembentukan negara Yahudi.

Idenya ini kemudian ia tuliskan ke dalam buku, yang kemudian diberi judul Der Judenstaat - An Attempt at a Modern Solution of Jewish Question.

 

Dua Negara yang Disarankan

Sejak awal Herzl sebenarnya tidak secara tunggal menunjuk Palestina sebagai bakal negara Yahudi,  tetapi juga Argentina karena negara itu  luas,subur, dan belum padat penduduk.

 Baca Juga: Profil Vadel Badjideh, Pacar Lolly Anak Nikita Mirzani yang Keroyok Anggota TNI

Palestina kemudian menjadi pilihan setelah ia melihat peluang kemungkinan negosiasi dengan pemimpin Ottoman, Abdul Hamid II.

Tetapi negosiasi gagal karena ia tak mampu bertemu sultan. Ditambah kritikan keras karena negosiasinya dianggap sebagai dukungan pembantaian Hamidian anti-Armenia.

 

Dampak

Meski tulisanya di awal sempat ditolak bahkan oleh komunitasnya sendiri, tapi lambat laun usahanya mulai mendulang dukungan.

Ia pada akhirnya berhasil mengumpulkan orang-orang Yahudi dan mendorong penyelenggaraan Kongres Yahudi Pertama.

 Baca Juga: Polisi Selidiki Unsur Pidana Kasus Seorang Ibu yang Tenggelamkan Anak, Kondisi Kejiwaan Pelaku Diperiksa

Kongres ini kemudian melahirkan Organisasi Yahudi Dunia, yang kemudian dengan struktur membangun negara Yahudi di Palestina.

Herlz tidak pernah merasakan negara Yahudi yang diimpikannya karena telah meninggal pada 3 Juli 1904. Tetapi jenazahnya dipindahkan ke Israel pada 1949 dan disemayamkan di Yerusalem.***

 

Editor: Christian Willy Kalumata

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x