McDonald's Diboikot usai Sumbang Makanan untuk Tentara Israel selama Perang Lawan Palestina

- 17 Oktober 2023, 12:52 WIB
McDonald's diboikot karena memberikan makanan dan diskon kepada para tentara Israel yang berperang melawan Palestina.
McDonald's diboikot karena memberikan makanan dan diskon kepada para tentara Israel yang berperang melawan Palestina. /Instagram @landpalestine
ZONABANTEN.com - Restoran asal Amerika Serikat yakni McDonald's (McD) terancam diboikot. Seruan untuk memboikot McDonald's ini muncul setelah McD cabang Israel menyumbangkan ribuan bungkus makanan untuk tentara Israel selama mereka berperang dengan Palestina.
 
Warganet dari berbagai negara menyerukan aksi pemboikotan terhadap McDonald's karena restoran ini mendukung Israel. Banyak warganet merasa Kecewa karena McDonald's melakukan hal tersebut.
 
Seorang pengguna Instagram dengan username @landpalestine turut menyuarakan aksi pemboikotan terhadap McDonald's. Melalui akun media sosialnya, warganet ini membagikan informasi soal makanan dan donasi yang disumbangkan McD untuk para tentara Israel.
 
"McDonald's Israel mengatakan pihaknya menyumbangkan 4.000 makanan setiap hari kepada pasukan pertahanan Israel," tulisnya.
 
Tidak hanya itu, rupanya McD cabang Israel juga memberikan diskon sebesar 50 persen kepada para tentara Israel yang datang ke restoran ini.
 
 
"Mereka juga menawarkan diskon 50 persen untuk tentara dan pasukan keamanan yang datang ke restoran," sambungnya.
 
Hal itu menimbulkan kemurkaan warganet di seluruh dunia yang mendukung Palestina. Terlebih Israel telah melakukan pengepungan total terhadap Gaza dan memutus akses makanan, air, bahan bakar serta obat-obatan untuk warga Palestina.
 
Tindakan Israel ini membuat penduduk Palestina kelaparan. Sementara itu, beberapa negara yang pro Palestina juga telah melakukan protes di sejumlah cabang McD. Salah satunya aksi masyarakat Lebanon yang berkumpul di luar McDonald's untuk berunjuk rasa. Mereka meneriakkan dukungan untuk Palestina dan melakukan protes terhadap Israel.
 
"Sejumlah besar warga berkumpul di depan restoran cepat saji terkenal McDonald's di Saida sebagai protes terhadap dukungannya terhadap Israel dalam perang terhadap Palestina," tulis pemilik akun @ThisIsBeirut di X, dikutip dari The Street.
 
Bahkan seruan pemboikotan terhadap McDonald's juga trending di media sosial X. Banyak warganet Indonesia yang turut menyuarakan pemboikotan tersebut dan mengutuk aksi tentara Israel.
 
 
"Umat islam dinegri ini mestinya kompak melakukan hal yg sama utk boikot McDonald's," tulis pemilik akun @dal*****.
 
"Segera boikot mcdonald's sebagai bentuk perlawanan kita atas penjajahan dan pembantaian israel terhadap gaza," ujar pemilik akun @anba******.
 
"Jika McDonalds memberikan makanan gratis kepada Angkatan Pertahanan Israel dan bukan kepada mereka yang [terkena dampak] di Gaza, maka saya pikir seluruh Muslim di seluruh dunia harus memboikot McDonalds," tulis pemilik akun @NoO*****.
 
Imbas dari seruan untuk memboikot McDonald's ini, saham restoran tersebut mengalami penurunan. Bahkan saat ini para selebritas Indonesia turut menyuarakan hal serupa dan mendukung Palestina.
 

Alasan Palestina dan Israel Berselisih

Konflik antara Palestina dan Israel adalah salah satu konflik terlama dan paling kompleks dalam sejarah peradaban umat manusia. Dua negara ini memiliki sejumlah perbedaan, mulai dari sejarah, agama, wilayah, dan sumber daya. 
 
Salah satu aspek yang penting dalam konflik ini adalah adanya perbedaan identitas nasional dan sejarah mereka. Berikut beberapa sebab mengapa Israel dan Palestina berselisih:
 
 
1. Warisan Sejarah yang Berbeda
Israel dan Palestina memiliki sejarah yang berbeda, mencakup peradaban, agama, dan budaya. Orang Israel secara historis berasal dari suku-suku Ibrani kuno, sementara orang Palestina memiliki hubungan dengan berbagai kelompok Arab dan Muslim.
 
2. Pemukiman Israel di Wilayah Palestina
Salah satu pemicu konflik ini adalah pemukiman Israel yang dianggap sebagai tanah Palestina.  Hal ini memicu kekhawatiran terkait identitas wilayah dan menimbulkan ketegangan antara dua kelompok yang kemudian bersaing merebut tanah ini.
 
3. Status Yerussalem
Yerusalem adalah kota suci bagi tiga agama besar yakni Islam, Kristen, dan Yahudi.  Kedua pihak mengklaim kota ini sebagai ibu kota mereka, perbedaan identitas dan sejarah menjadi faktor penting dalam perselisihan ini.
 
4. Pengakuan Nasional
Kedua pihak telah berjuang untuk mendapatkan pengakuan nasional dan legitimasi di mata dunia.  Isu identitas DNA menjadi bagian dari narasi mereka untuk mendukung klaim sejarah dan wilayah mereka sendiri.
 
 
5. Pengaruh Eksternal
Konflik Palestina-Israel telah menjadi medan pertempuran yang melibatkan berbagai kepentingan internasional.  Negara-negara dan kelompok-kelompok luar mendukung salah satu pihak, menciptakan ketegangan lebih lanjut.
 
Konflik antara Palestina dan Israel mencakup berbagai elemen yang melibatkan sejarah, wilayah, agama, sumber daya, dan identitas DNA. 
 
Ini adalah konflik yang rumit dan berlarut-larut, dan pemahaman mendalam tentang berbagai faktor yang terlibat di dalamnya adalah penting diketahui untuk mencari solusi mengatasi peperangan dan menciptakan kondisi yang damai.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: Instagram @landpalestine


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah