Network
ZONABANTEN.com – Ada Hari Permen Karet tanggal 3 Februari, perayaan seperti apa itu? Simak sejarah dan faktanya berikut.
Bagi banyak orang, mengunyah permen karet dikaitkan dengan kemampuan berpikir lebih jernih.
Sesuatu tentang menutup mulut dan rahang bergerak mengunyah membuat otak hanya fokus dan mulai berkonsentrasi.
Hari Permen Karet Nasional dimulai pada tahun 2006 ketika penulis buku anak-anak, Ruth Spiro, memutuskan bahwa dunia membutuhkan satu hari yang berfokus pada pendidikan, filantropi, dan yang terpenting, permen karet.
Baca Juga: Terungkap! Begini Cara Mudah Atasi Asam Lambung Naik, Salah Satunya Kunyah Permen Karet
Ia mengawali Hari Permen Karet dengan mengumpulkan dana untuk kegiatan sekolah tanpa anak-anak harus menjual sesuatu kepada anggota keluarga, teman atau tetangga.
Ruth Spior tahu, bahwa ada satu hal yang akan memotivasi anak-anak untuk membawa beberapa uang logam bersama mereka ke sekolah, yaitu permen karet.
Hal itu merupakan kesuksesan yang fenomenal, sehingga seluruh institusi dibangun di sekitarnya, mendorong filantropi pada anak-anak, dan mengizinkan berbagai sekolah untuk mendukung amal yang sesuai dengan keyakinan dan kebijakan sekolah.
Tak hanya untuk sekolah, bahkan bisnis, perpustakaan, dan pusat komunitas semuanya diketahui mengadakan acara yang berpusat pada Hari Permen Karet karena amal tidak terbatas pada institusi pendidikan.
Baca Juga: Menarik! Ternyata Begini Sejarah Permen Kapas, Ditemukan oleh Dokter Gigi
Ruth Spiro menghasilkan beberapa buku anak-anak paling menakjubkan di luar sana, termasuk Lester Fizz, Bubble-Gum Artist, Baby Loves Aerospace Engineering, Baby Loves Quarks, dan banyak buku aneh dan unik lainnya.
Buku-buku tersebut ditujukan untuk memberikan informasi berharga kepada anak-anak dan melibatkan pikiran mereka sambil menghibur mereka dengan warna-warni cerah.
Ia sangat percaya bahwa tidak pernah terlalu dini untuk melibatkan rasa ingin tahu anak-anak, dan membuat mereka bertanya tentang dunia mereka.
Meskipun mungkin terlalu dini untuk mengizinkan mereka mengunyah permen karet, tidak pernah terlalu dini untuk mulai mengemas otak mereka dengan topik menarik yang dapat mengarahkan mereka untuk menjelajahi dunia di sekitar mereka.***
