Keluarga itu kini harus tinggal di sebuah gedung bekas kantor, yang kini dialih fungsikan menjadi tempat penampungan pengungsi.
Mereka harus berbagi ruangan bersama beberapa penghuni lainnya, yang juga melarikan diri dari perang yang berkecamuk.
Gedung itu menyediakan 410 tempat tidur dan selimut, pakaian, makanan, serta air hangat, tetapi tidak ada fasilitas privasi yang dibutuhkan setiap orang.***