Hari Braille Sedunia 4 Januari, Ketahui Sejarah Diciptakannya Sistem Penulisan untuk Penyandang Tunanetra Ini

- 2 Januari 2023, 14:46 WIB
Sejarah ditemukannya Huruf Braille
Sejarah ditemukannya Huruf Braille /Myriams-Fotos/Pixabay

ZONABANTEN.com – 4 Januari ada Hari Braille Sedunia, ketahui sejarah diciptakannya sistem penulisan untuk penyandang tunanetra ini.

Huruf Braille adalah sistem penulisan yang digunakan untuk membantu para tunanetra dalam membaca.

Melansir dari Brailleworks.com, sejarah Huruf Braille bermula ketika Charles Barbier, seorang prajurit Prancis pasukan Napoleon Bonaparte menciptakan sistem penulisan untuk kepentingan perang yang aman dan tanpa menggunakan alat penerangan.

Sistem ini sebagai upaya penyelamatan kurir yang banyak gugur karena pesan yang dibawanya bocor oleh musuh. Huruf Braille ini diciptakan di awal tahun 1800.

Sistem penulisan Braille ini digunakan para pasukan untuk berkomunikasi pada malam hari. Mereka menyebutnya dengan ‘night writing’ atau ‘tulisan malam’.

Tulisan malam tersebut menggunakan tabel yang terdiri dari 12 sel, di mana masing-masing sel terdapat 6 lubang berjajar.

Baca Juga: Sejarah Diciptakannya Huruf Braille, Ditemukan oleh Seorang Prajurit Perancis

Cara penulisan Braille menggunakan kombinasi titik timbul yang dibuat berdasarkan letak lubang dalam sel.

Sementara sistem penulisannya dibaca dari kiri ke kanan, namun ditulis dari kanan ke kiri. Loh, mengapa terbalik?

Alasannya, karena titik timbul yang dihasilkan pada tekstur kertas baru dapat diraba oleh jari setelah dibalik terlebih dahulu.

Setelah perang Prancis, Barbier bertemu dengan seorang anak tuna netra bernama Louis Braille di sebuah desa kecil di Coupvray, Prancis.

Mereka berdua berteman dan berkomunikasi dengan sistem tulisan malam, yang kemudian diadopsi oleh Braille untuk berkomunikasi dengan teman tunanetra lainnya.

Lulus dari The National Institute for The Blind, Braille mengembangkan sonografi Barbier menjadi tulisan secara lebih terstruktur dan memudahkan kaum tunanetra.

Tabel yang tadinya terdiri dari 12 sel, menjadi 6 sel saja, karena Braille menganggap cara itu lebih efisien dengan jari-jari manusia. Terlalu banyak sel juga membuat jari tak lagi sensitif terhadap titik.

Baca Juga: Universitas Al-Azhar Luncurkan Al-Quran dalam Huruf Braille untuk Bantu Penyandang Tunanetra

Sistem penulisan itu diselesaikan oleh Braille sekitar tahun 1834. Penyebarannya sempat mengalami penolakan ketika Braille mencoba mengajarkannya.

Namun, Braille terus berusaha menerjemahkan buku-buku pelajaran menggunakan Huruf Braille. Hingga pada 1847, Huruf Braille diterima dan diperbolehkan untuk diajarkan di sekolah.

Hingga Braille wafat, Huruf Braille semakin diakui manfaatnya oleh pemerintah hingga digunakan secara universal.

PBB juga telah mewajibkan setiap negara untuk mengusahakan sarana dan prasarana terkait penyediaan Huruf Braille.

Menurut pasal UNCRPD (The United Nations Convention on the Rights of Person with Disabilities), penyediaan akses dan sarana pendukung produksi Braille bagi ragam disabilitas sensorik netra menjadi tanggungjawab negara.

Akhirnya, PBB menetapkan Hari Braille Dunia diperingati setiap tanggal 4 Januari karena merupakan hari kelahiran Louis Braille.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Braille Works


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x