Setelah beberapa waktu, bisnis Immanuel Nobel di St. Petersburg, Rusia mulai berjalan dengan baik, dan telah membuka bengkel mekanik yang menyediakan peralatan untuk tentara Rusia.
Dengan kesuksesannya di Rusia, Immanuel sekarang dapat memindahkan keluarganya ke St. Petersburg pada tahun 1842.
Pada tahun 1843, anak laki-laki lain lahir dalam keluarga tersebut, Emil. Keempat saudara Nobel diberi pendidikan kelas satu dengan bantuan tutor privat.
Pada usia 17 tahun, Alfred dapat berbicara dan menulis dalam bahasa Swedia, Rusia, Prancis, Inggris, dan Jerman.
Alfred paling tertarik pada sastra, kimia, dan fisika. Ayahnya ingin anak laki-lakinya mengikuti jejaknya dan tidak senang dengan ketertarikan Alfred pada puisi.
Ia memutuskan untuk mengirim pemuda itu ke luar negeri untuk belajar dan menjadi insinyur kimia.
Di Paris, Alfred bekerja di laboratorium pribadi Profesor T.J. Pelouze, seorang ahli kimia terkenal.
Di sana ia bertemu dengan seorang kimiawan muda Italia, Ascanio Sobrero, penemu nitrogliserin, cairan yang sangat mudah meledak.
Alfred menjadi sangat tertarik dengan nitrogliserin dan bagaimana penggunaannya dalam pekerjaan konstruksi.