Di tahun 2025, wahana akan memanfaatkan gravitasi planet Venus untuk menggeser orbit agar dapat mengambil gambar di kutub Matahari untuk pertama kalinya.
Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa api Matahari memang ada. Teleskop telah merekam gambar letusan matahari sejak tahun 1900.
Tetapi mereka tidak tahu bahwa permukaan Matahari tertutup di dalamnya karena tidak ada teleskop yang cukup kuat untuk merekam dengan resolusi tinggi.
"Api unggun adalah kerabat kecil dari semburan api matahari yang dapat kita amati dari Bumi, jutaan atau miliar kali lebih kecil," kata David Berghmans yang memimpin tim di belakang instrumen pencitraan resolusi tinggi di Solar Orbiter.
Baca Juga: Pengamat: Kerja Keras Airin dalam Menangkan Jokowi di Tangsel, Tak Miliki Daya Tawar
"Matahari mungkin kelihatan sepi pada pandangan pertama, tetapi ketika kita melihat dengan detail, kita bisa melihat api itu di mana pun kita melihat," tambahnya.
Untuk saat ini, belum diketahui kejelasan tentang api unggun ini, dan hanya versi lebih kecil dari letusan yang telah dilihat para ilmuwan sebelumnya.
Tapi api unggun tersebut bisa menawarkan petunjuk tentang salah satu misteri terbesar Matahari yaitu bagaimana korona masih tetap sangat panas.
*** (Julkifli Sinuhaji)