Solar Orbiter Berhasil Foto Matahari Dari Jarak Dekat, Bisa Ungkap Asal Usul Panas Matahari

- 17 Juli 2020, 12:41 WIB
Foto matahari diambil dari wahana antariksa Solar Orbiter milik badan antariksa eropa (ESA)
Foto matahari diambil dari wahana antariksa Solar Orbiter milik badan antariksa eropa (ESA) /Youtube European Space Agency

ZONABANTEN.com - Objek Ruang Angkasa masih menyimpan banyak misteri. Berbagai penelitian yang dilakukan oleh para astronom dunia mencoba untuk menguak misteri tersebut satu per satu.

Baru-baru ini sebuah teleskop di Solar Orbiter yang mengitari matahari berhasil merekam gambar berupa foto dan video dengan jarak yang lebih dekat dari sebelumnya. 

Solar Orbiter adalah sebuah wahana ruang angkasa milik badan antariksa Eropa (ESA) yang bergerak dalam jarak 77 juta kilometer dari Matahari pada tanggal 15 Juni 2020 yang lalu.

Jarak ini merupakan setengah dari jarak Bumi ke Matahari.

Baca Juga: Real Madrid Di Puncak Klasemen La Liga, Barcelona Tak Mampu Lagi Mengejar

Dikutip dari Bussines Insider, Perjalanan ruang angkasa Solar Orbiter ESA ini berlangsung sejak Februari 2020.

Misi pendekatan ke Matahari awalnya dimaksudkan untuk menguji instrumen seperti kamera sebelum memulai pengamatan ilmiah lainnya.

Tetapi, pengorbit ini telah menemukan sesuatu yang baru yaitu permukaan Matahari ditutupi oleh miniatur solar flare atau semburan radiasi dari ledakan terbesar di Tata Surya.

Gambar resolusi tinggi Matahari/Solar Orbiter
Gambar resolusi tinggi Matahari/Solar Orbiter Dok. EUI via Business Insider

 

"Kami tidak percaya ketika pertama kali melihat ini. Kami mulai memberinya nama-nama gila seperti 'api unggun', 'serat gelap' dan 'hantu," kata Sami Solanki, seorang ilmuwan di tim Solar Probe di Max Planck Institute, Jerman.

"Ada begitu banyak fenomena kecil baru yang terjadi pada skala yang lebih kecil sehingga kita memulai kosakata baru untuk memberikan semua nama," tambahnya.

Artikel ini telah dimuat sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Terekam Foto dan Video Matahari dengan Jarak Terdekat, Bisa Ungkap Asal Usul Cuaca Luar Angkasa

Baca Juga: Apresiasi Aksi Heroik Bocah Selamatkan Adiknya, Chris Evans Hadiahi Perisai Captain America

Gambar jarak terdekat Matahari ini baru permulaan, Solar Orbiter dijadwalkan melakukan pengukuran yang belum pernah terjadi yaitu kekuatan Matahari. Wahana ini akan melakukan misi hingga tahun 2030 untuk mengumpulkan lebih banyak informasi.

"Jika itu (Solar Orbiter) bisa bertahan selama 10 tahun, ada peluang bagus akan bertahan lebih lama," kata Daniel Müller selaku ilmuwan proyek tim Solar Orbiter ESA.

Data yang dikembalikan oleh penyelidikan wahana ini dapat membantu para ilmuwan menentukan asal usul cuaca luar angkasa dan bahkan bisa melacak letusan pada Matahari dalam waktu yang hampir bersamaan.

Dalam pendekatan terdekatnya Solar Orbiter yang dilengkapi teleskop akan mencapai sedekat 42 juta kilometer dengan Matahari.

 Baca Juga: Wali Kota Tangerang Dukung Sinkronisasi Penataan Tata Ruang Jabodetabek-Punjur

Di tahun 2025, wahana akan memanfaatkan gravitasi planet Venus untuk menggeser orbit agar dapat mengambil gambar di kutub Matahari untuk pertama kalinya.

Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa api Matahari memang ada. Teleskop telah merekam gambar letusan matahari sejak tahun 1900.

Tetapi mereka tidak tahu bahwa permukaan Matahari tertutup di dalamnya karena tidak ada teleskop yang cukup kuat untuk merekam dengan resolusi tinggi.

"Api unggun adalah kerabat kecil dari semburan api matahari yang dapat kita amati dari Bumi, jutaan atau miliar kali lebih kecil," kata David Berghmans yang memimpin tim di belakang instrumen pencitraan resolusi tinggi di Solar Orbiter.

Baca Juga: Pengamat: Kerja Keras Airin dalam Menangkan Jokowi di Tangsel, Tak Miliki Daya Tawar

"Matahari mungkin kelihatan sepi pada pandangan pertama, tetapi ketika kita melihat dengan detail, kita bisa melihat api itu di mana pun kita melihat," tambahnya.

Untuk saat ini, belum diketahui kejelasan tentang api unggun ini, dan hanya versi lebih kecil dari letusan yang telah dilihat para ilmuwan sebelumnya.

Tapi api unggun tersebut bisa menawarkan petunjuk tentang salah satu misteri terbesar Matahari yaitu bagaimana korona masih tetap sangat panas.

*** (Julkifli Sinuhaji)

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah