Misalnya dengan meningkatkan kehadiran militernya di kawasan Korea, demi melindungi diri maupun sekutunya, Korea Selatan dan Jepang.
Meskipun pernyataan itu tidak diarahkan bagi China, tetapi hal ini akan menjadi pesan yang jelas bagi Korea Utara, kata Joe Biden.
China dan Rusia sebelumnya telah disalahkan AS karena memungkinkan Korea Utara untuk melakukan uji coba, serta tidak memperhitungkan sanksi PBB.
Sementara para ahli menilai bahwa Korea Utara memanfaatkan momen perang Rusia-Ukraina, sebagai alasan untuk meningkatkan persenjataan nuklirnya.
Diplomat AS untuk Asia Timur, Daniel Russel menilai bahwa China memiliki potensi besar untuk mengendalikan geopolitik tersebut.
Pihaknya berkemungkinan besar untuk meminta Korea Utara mundur, yang mana pernah ditunjukan dalam sejarah sebelumnya.
"Prospek postur militer AS yang ditingkatkan sebagai bagian dari kerja sama keamanan trilateral yang kuat dengan Jepang dan Korea Selatan dapat memotivasi Beijing untuk mengendalikan Pyongyang secara lebih efektif daripada permohonan tanpa akhir yang telah dilakukan oleh para diplomat AS," kata Daniel Russel.***