Ingat, Gerhana Matahari Total tidak akan Selamanya Terjadi

- 24 Juni 2020, 19:55 WIB
ilustrasi Gerhana Matahari
ilustrasi Gerhana Matahari //PEXELS @Jonas Ferlin

Teori ini diungkapkan oleh Richard Vondrak, seorang ilmuwan di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA di Maryland, AS.

"Seiring waktu, jumlah dan frekuensi gerhana matahari total akan berkurang, " jelas Vondrak.

"Sekitar 600 juta tahun dari sekarang, manusia bumi akan mengalami peristiwa gerhana matahari total untuk yang terakhir kalinya,"imbuhnya lagi.

Baca Juga: Tabrakan Kosmik antara Bima Sakti dan Sagitarius, Picu Pembentukan Tata Surya

Sementara itu, sebuah makalah ilmiah yang diterbitkan oleh NASA memperkirakan gerhana Matahari total akan berakhir sekitar 563 juta tahun.

Pendapat sedikit berbeda diungkapkan oleh astronom Belgia, Jean Meeus. Dalam bukunya yang berjudul “More Mathematical Astronomy Morsels”, ia menjabarkan bahwa gerhana matahari total mulai berakhir dalam 620 juta tahun.

Gerhana matahari total terakhir, kapan dan dimana pun fenomena itu nantinya akan terjadi dan teramati, akan terjadi sangat singkat. Hanya beberapa detik atau bahkan kurang, seiring bulan yang terus bergerak menjauh dari planet kita. Bulan akan lebih jarang menutupi matahari.

Baca Juga: Kerajaan Arab Saudi Gelar Ibadah Haji Terbatas, Kemenag Sumsel Beri Apresiasi

Namun demikian, bukan berarti nantinya tidak akan terjadi gerhana matahari lagi. Diameter sudut bulan yang akan lebih kecil dari matahari akan menyebabkan terjadinya fenomena gerhana matahari cincin, yaitu ketika pinggiran matahari masih terlihat dan membentuk "cincin api".

Gerhana matahari cincin sendiri saat ini bisa terjadi karena dalam orbitnya mengelilingi bumi, bulan bisa melalui jalur yang elips. Sehingga ada masanya ia berada di jarak terdekat (perigee) dan bisa juga di jarak terjauhnya (apogee).

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Space Infoastronomy.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x