Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Yair Lapid pada Selasa, 18 Oktober 2022 kemarin dengan tajam mengkritik keputusan Australia.
Menurutnya, Australia telah mengambil langkah dengan tergesa-gesa, sehingga Lapid berharap pemerintah Australia dapat mengelola hal-hal lain dengan lebih serius dan profesional.
"Yerusalem adalah ibu kota abadi dan bersatu Israel dan tidak ada yang akan mengubah itu," klaim Lapid dalam pernyataannya.
Baca Juga: BIGHIT Umumkan Perilisan Single Solo Jin BTS 'The Astronaut', Hadir dengan Karakter Lucu 'Wootteo'
Diketahui, Israel ingin mengklaim seluruh kota, termasuk sektor timur pasca perang Timur Tengah yang pecah pada 1967 silam.
Sementara para pejabat Palestina, dengan dukungan masyarakat internasional ingin menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan yang mereka harapkan dapat didirikan di Tepi Barat dan Jalur Gaza.***