Network
ZONABANTEN.com - 6 Oktober 2022 menjadi hari paling tidak terbayangkan bagi keluarga korban penembakan massal di pusat penitipan anak di Thailand.
Seorang pria dengan senjata api dan tajam merangksek masuk, menyerang, dan membunuh setidaknya 37 orang, yang sebagian besar adalah anak-anak.
Tetapi dari seluruh korban yang ada, Supaporn Pramongmuk mungkin akan menjadi yang paling diingat.
Baca Juga: Perkembangan Covid-19 Indonesia per 7 Oktober 2022, Kasus Baru Bertambah 1.501, Meninggal 15 Orang
Seorang guru berusia 25 tahun, yang tewas bersama dengan buah hatinya yang dalam waktu kurang dari sebulan akan lahir.
Padahal sekitar 23 atau 24 Oktober mendatang, buah hatinya tersebut mungkin akan segera menjadi penghuni baru di tempat di mana ibunya mengajar.
Tetapi apa mau dikata, kenyataan itu mungkin akan menjadi salah satu mimpi buruk yang akan selalu terkenang dalam ingatan Pranee Srisutham, ibunda dari Supaporn.
“Air mata berjatuhan di dalam hati saya… Saya tidak bisa menangis, Saya tidak bisa berbicara," kata Pranne, mengutip pembicaraannya bersama Aljazeera.
