Tetapi proposalnya tersebut justru ditolak, karena parlemen laki-laki mengatakan bahwa perempuan harus dinilai berdasarkan kemampuan mereka.
“Itu membuat saya berpikir bahwa, ada laki-laki yang tidak memiliki kemampuan. Laki-laki bisa hanya menjadi laki-laki, dan saya kira bagi mereka menjadi laki-laki saja sudah bisa dianggap sebagai kemampuan mereka,” kata Seiko Noda.***