Arab Saudi Bebaskan Tahanan Politik Dari Kelompok Minoritas

ZONABANTEN.com - Pihak berwenang Arab Saudi diberitakan telah membebaskan tahanan politik dari kelompok minoritas Syiah, Murtaja Qureiris.

Qureiris ditangkap pihak berwajib Arab Saudi pada tahun 2014 karena diduga ikut serta dalam demonstrasi Arab Spring pada tahun 2011.

Penangkapan Qureiris ini disorot oleh aktivis Hak Asasi Manusia Internasional karena pada saat ditangkap, ia masih di bawah umur karena masih berusia 13 tahun.

"Murtaja Qureiris, ditahan sejak 2014 ketika dia baru berusia 13 tahun, telah dibebaskan setelah hukumannya berakhir," kata ALQST untuk Hak Asasi Manusia di Twitter mengutip dari Middle East Monitor ditulis pada 26 Juni 2022.

"Qureiris sempat terancam hukuman mati, dan kemudian dijatuhi hukuman delapan tahun atas tuduhan termasuk berpartisipasi dalam protes pada usia 10 tahun," tambah kelompok HAM tersebut.

Baca Juga: Iuran Bansos PBI 2022 Langsung Dibayar ke BPJS Kesehatan, KPM Bisa Cek Daftar Nama Penerimanya di Link Ini

Qureiris berasal dari minoritas Syiah di negara itu ditangkap pada usia 13 tahun pada tahun 2014 karena diduga ikut serta dalam demonstrasi Arab Spring pada tahun 2011. Saat demonstrasi itu, usia Qureiris masih berusia 10 tahun.

Setelah ditangkap, Qureiris sempat menghadapi ancaman hukuman mati namun kemudian dijatuhi hukuman penjara 12 tahun yang akhirnya direvisi menjadi 8 tahun setelah mendapat sorotan dari dunia internasional. 

Dalam beberapa bulan terakhir, Arab Saudi telah membebaskan beberapa pemuda Syiah dari penjara, termasuk Ali Al-Nimr, yang juga ditangkap ketika masih di bawah umur karena diduga ikut serta dalam protes anti-pemerintah.