Network
ZONABANTEN.com - Cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit yang utamanya ditandai dengan ruam ekstrem pada kulit hingga menimbulkan luka timbul dan terbuka, semacam bentol-bentol kecil bernanah.
Penyakit ini disebabkan oleh virus dan bersifat zoonosis, artinya dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan sebaliknya, juga antar manusia atau antar hewan saja.
WHO sendiri sudah menyatakan bahwa penularan antar manusia untuk jenis penyakit ini sangat rendah. Namun, bukan berarti masyarakat dapat bersantai setelah mendengar pernyataan tersebut.
Baca Juga: Pratama Arhan Dikabarkan akan Menjadi Penyerang Sayap, Akankah Ia Mengikuti Jejak Gareth Bale?
Masih belum seratus persen berpisah dari COVID-19 yang sempat menelan banyak sekali korban jiwa, tentu wajar bagi masyarakat untuk panik dan waspada secara berlebihan terhadap penyakit-penyakit asing yang muncul dan mendadak luas persebarannya.
Pertanyaan yang paling banyak dimunculkan adalah mengenai penanganan penyakit cacar monyet, yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Juga: Sebentar Lagi GOT7 Comeback, Lihat Highlight Medley Albumnya!
Pengobatan Cacar Monyet
Melansir dari Healthline, saat ini belum ada pengobatan khusus yang bisa didapat pengidap cacar monyet. Kabar baiknya, cacar monyet bersifat self limiting, yang artinya bisa sembuh tanpa pengobatan.
Masih tergolong dalam penyakit cacar, maka beberapa obat dan vaksin pun dapat diperoleh jika ingin terhindar dari penyakit ini, yaitu:
- Vaksin vaccinia (vaksin cacar)
- Vaccinia imun globulin (VIG)
- Obat antivirus (pada hewan)
Baca Juga: Jadi Sugar Baby, Wanita Ini Malah Jatuh Cinta Beneran Sama Sugar Daddy-nya
Obat-obatan itu disebut oleh WHO memiliki tingkat efektivitas hingga 85 persen dalam mencegah perkembangan virus yang menyebabkan penyakit cacar monyet.
Ada pun bagi seseorang yang mendapat suntikan vaksin saat sudah terjangkit virusnya, dapat mengalami gejala yang lebih ringan.
Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet
Meski monkeypox bersifat self limiting dan vaksin cacar dinilai cukup efektif mengatasi peyakit ini, ada baiknya tindakan pencegahan juga dilakukan.
Baca Juga: Wali Kota Tangsel Beberkan Pendapatan BPHTB, Hingga April 2022 Tembus 400 Miliar
Cacar monyet dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh termasuk darah, ludah, uap pernapasan, nanah, hingga mukosa.
Untuk itu, saat berada di kawasan yang rawan akan penyakit tersebut, atau saat menemui seseorang yang sedang menderita cacar monyet, sebaiknya hindari hal-hal berikut.
- Memakan daging hewan yang terinfeksi.
- Kontak fisik yang dapat menyebabkan gigitan atau cakaran dari hewan terinfeksi.
- Kontak dengan barang yang terkontaminasi cairan tubuh penderita.
- Memakai barang yang sama dengan penderita.
Baca Juga: Cek Daftar Penerima Manfaat Bansos PKH 2022 di Link Ini, Bisa Dapat Manfaat Rp3 Juta Per Tahun
Apakah Cacar Monyet Mematikan?
Sebelumnya dikatakan bahwa cacar monyet dapat sembuh dengan sendirinya, bahkan tanpa pengobatan. Namun bagi beberapa orang, terjangkit virus ini bisa saja mendekatkan pada kematian.
Menurut CDC, 1 dari setiap 10 kasus cacar monyet akan mengakibatkan kematian, khusunya pada kasus yang parah dengan faktor risiko besar. Faktor risiko besar itu meliputi hal-hal berikut:
- Anak-anak. Pada anak-anak dan bayi, cacar monyet dapat menimbulkan bahaya yang lebih besar dibanding pada orang dewasa. Kemungkinan terburuknya adalah kematian.
Baca Juga: CLC Resmi Bubar, Begini Pernyataan Cube Entertainment
- Memiliki paparan virus yang berkepanjangan. Hal ini bisa saja dialami oleh orang yang berada di zona rawan penyakit cacar monyet, atau terbiasa bekerja di sekitar hewan-hewan yang mungkin terinfeksi.
- Memiliki kesehatan yang buruk secara keseluruhan. Untuk seseorang dengan riwayat kesehatan buruk, penyakit apapun bisa membahayakan, tidak terkecuali cacar monyet.
Itu dia beberapa hal yang perlu masyarakat ketahui terkait penanganan penyakit cacar monyet yang kini tengah menggemparkan berbagai kalangan.***
