ZONABANTEN.com – Gencatan senjata yang kembali terjadi di Yaman sejak awal bulan Ramadhan yaitu 2 April 2022 membuat para penduduknya dihantam kelaparan.
Kekurangan gizi yang melanda anak-anak di Yaman diperkirakan akan semakin memburuk jika pertempuran kembali terjadi dan tidak adanya bantuan dana kemanusiaan.
Lebih dari tujuh tahun konflik di Yaman telah menghancurkan ekonomi, membuat jutaan orang terlantar, dan meningkatkan harga pangan yang tidak mampu dijangkau oleh para penduduk.
Baca Juga: Ulang Tahun, Yuk Kenal Jeno NCT Lebih Dekat dengan Biodata dan 20 Fakta Menariknya Berikut
Salah seorang anak di Yaman yang baru berusia satu tahun bernama Jalal contohnya, ia telah mengalami kekurangan gizi parah, dimana kulitnya mengering dan berkerut, tubuhnya menyisakan tulang berbalut kulit, sementara perutnya membuncit.
Ia tinggal di kamp pengungsian darurat di Khadish, Hajjah, salah satu daerah termiskin di Yaman. Jalal adalah satu dari 2,2 juta anak balita di Yaman yang masuk dalam kategori kekurangan gizi akut.
“Kami hanya makan dari apa yang diberikan oleh lembaga bantuan. Gandum, kacang-kacangan, dan barang-barang. Jika kami tidak menerima makanan, maka kami akan kelaparan,” kata nenek Jalal, Zahra Ahmed.
“Kami terjebak di antara kelaparan dan kelelahan. Lihatlah anak-anak ini,” tambahnya seraya menunjuk cucunya, Jalal, yang tidak mampu mereka bawa ke ibu kota Sanaa untuk berobat.
Baca Juga: Partai Mahasiswa Indonesia Ancam Eksistensi Mahasiswa, Ini Kata Refly Harun