Network
ZONABANTEN.com - Di dunia ini, ada orang yang nyawanya bisa terancam karena kecelakaan yang tampaknya kecil, yaitu penderita hemofilia.
Hemofilia mempengaruhi sekitar 400.000 orang di seluruh dunia.
Banyak dari mereka tidak sepenuhnya menyadari kondisi ini atau tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.
Karena persentase yang relatif kecil dari populasi dunia menderita hemofilia, banyak orang tidak menyadari betapa seriusnya dan berbahayanya kondisi ini.
Hemofilia mempengaruhi sekitar 400.000 orang di seluruh dunia.
Banyak dari mereka tidak sepenuhnya menyadari kondisi ini atau tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.
Karena persentase yang relatif kecil dari populasi dunia menderita hemofilia, banyak orang tidak menyadari betapa seriusnya dan berbahayanya kondisi ini.
Baca Juga: Ronaldo Tegas Catatkan Hattrick Terbanyak Di Dunia dan Unggul Jauh dari Messi
Hemofilia pertama kali ditemukan pada abad ke-10, ketika dokter mulai menaruh perhatian serius pada orang, terutama laki-laki, yang mengalami pendarahan hingga meninggal setelah hanya mengalami luka ringan.
Pada waktu itu, hemofilia disebut abulcasis. Sayangnya, karena keterbatasan teknologi saat itu, tidak mungkin untuk meneliti kondisi tersebut dengan benar.
Banyak tokoh sejarah terkenal diduga menderita hemofilia, terutama anggota keluarga kerajaan Eropa.
Mereka sering diobati dengan aspirin yang justru malah mengencerkan darah hemofilia lebih lanjut, menyebabkan gejalanya memburuk.
Hemofilia pertama kali ditemukan pada abad ke-10, ketika dokter mulai menaruh perhatian serius pada orang, terutama laki-laki, yang mengalami pendarahan hingga meninggal setelah hanya mengalami luka ringan.
Pada waktu itu, hemofilia disebut abulcasis. Sayangnya, karena keterbatasan teknologi saat itu, tidak mungkin untuk meneliti kondisi tersebut dengan benar.
Banyak tokoh sejarah terkenal diduga menderita hemofilia, terutama anggota keluarga kerajaan Eropa.
Mereka sering diobati dengan aspirin yang justru malah mengencerkan darah hemofilia lebih lanjut, menyebabkan gejalanya memburuk.
Baca Juga: Apakah Mimpi Basah Bisa Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Buya Yahya Berikut
Kemudian, pada tahun 1803, Dr. John Conrad Otto dari Philadelphia mulai mempelajari orang-orang yang disebutnya "pendarahan” secara lebih luas, mengenalinya sebagai penyakit keturunan yang paling sering diturunkan ke laki-laki dari ibu mereka yang sehat.
Pada tahun 1937, hemofilia secara resmi dibagi menjadi dua jenis, yaitu A dan B.
Meskipun tidak ada obat untuk hemofilia yang ditemukan sampai hari ini, penyakit ini dapat dikendalikan dengan memberikan faktor pembekuan secara teratur untuk menghindari pendarahan spontan.
Hari Hemofilia Sedunia diciptakan oleh Federasi Hemofilia Sedunia pada tahun 1989.
Kemudian, pada tahun 1803, Dr. John Conrad Otto dari Philadelphia mulai mempelajari orang-orang yang disebutnya "pendarahan” secara lebih luas, mengenalinya sebagai penyakit keturunan yang paling sering diturunkan ke laki-laki dari ibu mereka yang sehat.
Pada tahun 1937, hemofilia secara resmi dibagi menjadi dua jenis, yaitu A dan B.
Meskipun tidak ada obat untuk hemofilia yang ditemukan sampai hari ini, penyakit ini dapat dikendalikan dengan memberikan faktor pembekuan secara teratur untuk menghindari pendarahan spontan.
Hari Hemofilia Sedunia diciptakan oleh Federasi Hemofilia Sedunia pada tahun 1989.
Baca Juga: TERBARU! Jadwal Buka Puasa di Jambi dan Sekitarnya Hari Minggu, 17 April 2022, 15 Ramadhan
Tanggal 17 April dipilih untuk menghormati hari ulang tahun pendiri organisasi tersebut, Frank Schnabel.
Tujuan hari itu adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit serta gangguan perdarahan lainnya dan juga untuk mengumpulkan uang untuk pengobatan mereka yang tidak mampu.***
Tanggal 17 April dipilih untuk menghormati hari ulang tahun pendiri organisasi tersebut, Frank Schnabel.
Tujuan hari itu adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit serta gangguan perdarahan lainnya dan juga untuk mengumpulkan uang untuk pengobatan mereka yang tidak mampu.***
