Sejak awal, ada yang menyalahkan nakhoda Titanic, Kapten E.J. Smith, karena telah mengarungi kapal besar dengan kecepatan tinggi (22 knot) melalui perairan Atlantik Utara yang dipenuhi gunung es.
Beberapa orang percaya bahwa Smith sedang mencoba untuk memperbaiki waktu penyeberangan kapal saudara Titanic White Star, Olympic.
Namun, dalam sebuah makalah tahun 2004, insinyur Robert Essenhigh berspekulasi bahwa upaya untuk mengendalikan api di salah satu bunker batubara kapal dapat menjelaskan mengapa Titanic berlayar dengan kecepatan penuh.
2. Operator Radio Nirkabel Mengabaikan Peringatan Gunung Es
Kurang dari satu jam sebelum Titanic menabrak gunung es, kapal lain di dekatnya, California, mengirim radio untuk mengatakan bahwa kapal itu dihentikan oleh es yang padat.
Tetapi, karena peringatan itu tidak dimulai dengan awalan “MSG” (Master's Service Gram), yang mengharuskan kapten untuk secara langsung mengakui menerima pesan tersebut, operator radio Titanic Jack Phillips menganggap peringatan kapal lain itu tidak mendesak, dan tidak menyebarkannya.
3. Kemungkinan Berbelok dengan Fatal
Menurut klaim yang dibuat pada tahun 2010 oleh Louise Patten (cucu dari perwira Titanic paling senior yang selamat, Charles Lightoller), salah satu awak kapal panik setelah mendengar perintah untuk berbelok ke kanan untuk menghindari mendekati gunung es.
Baca Juga: Perayaan Black Day, Hari yang Didedikasikan untuk Para Jomblo di Korea Selatan