Amerika Serikat Desak PBB untuk Perketat Sanksi terhadap Korea Utara Terkait Peluncuran Rudal Balistik

- 14 April 2022, 10:53 WIB
Amerika Serikat Desak PBB untuk Perketat Sanksi terhadap Korea Utara Terkait Peluncuran Rudal Balistik
Amerika Serikat Desak PBB untuk Perketat Sanksi terhadap Korea Utara Terkait Peluncuran Rudal Balistik /Micha Brandli/unsplash.com

Resolusi PBB yang dirancang oleh Amerika bertujuan untuk memperpanjang larangan peluncuran rudal balistik yang dimiliki oleh Korea Utara.

Ekspor minyak mentah dan minyak sulingan ke Korea Utara juga akan dikurangi. Selain itu, ekspor bahan bakar mineral, minyak mineral, dan produk penyulingan Korea Utara juga direncanakan akan dilarang.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dikenal sebagai seorang perokok berat yang sering terlihat membawa rokok di tangannya, dimana kebiasaannya tersebut tampak dalam foto-foto di media pemerintah.

Namun, rancangan resolusi yang diajukan oleh Amerika Serikat akan melarang ekspor tembakau ke Korea Utara.

Korea Utara diketahui telah dikenai sanksi oleh PBB sejak tahun 2006. Sanksi tersebut terus ditingkatkan oleh Dewan Keamanan PBB guna memotong dana Korea Utara untuk membiayai program senjata nuklir dan rudal balistik mereka.

Baca Juga: Konflik Berlanjut, Putin: Upaya Barat untuk Mengisolasi Rusia akan Gagal

Sanksi tersebut diperketat sejak tahun 2017, namun China dan Rusia telah mendorong pelonggaran sanksi karena alasan kemanusiaan.

Sementara itu, Amerika Serikat dan sekutunya mengatakan bahwa Kim Jong Un harus disalahkan karena menyalahgunakan uang untuk program senjata nuklir dan rudal alih-alih menggunakan uang tersebut untuk kepentingan rakyatnya.

Pada bulan Februari 2022, dilaporkan bahwa serangan siber Korea Utara terhadap pertukaran mata uang kripto telah menghasilkan ratusan juta dolar bagi Pyongyang.

Hal tersebut diduga dilakukan oleh peretas Lazarus, yang melakukan peretasan terhadap bank internasional, rekening nasabah, dan melakukan serangan siber terhadap Sony Pictures Entertainment pada tahun 2014.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x