Network
ZONABANTEN.com - Di tengah berkobarnya api peperangan, Rusia kini telah menerima tuduhan atas penyiksaan tentara wanita Ukraina selama menahan mereka.
Melansir dari Republic World, Komisaris Parlemen Hak Asasi Manusia Ukraina, Liudmyla Denisova, menyatakan bahwa 86 tentara yang baru saja dibebaskan dari Rusia adalah wanita yang menjadi korban penganiayaan dan perilaku tidak pantas.
Menurut Denisova, para tentara yang berasal dari Ukraina itu dibawa ke Belarusia sebelum dipindahkan ke Bryansk, Rusia.
Saat berada di wilayah Rusia tersebut, mereka tidak hanya disiksa dan diintimidasi, namun juga dipaksa membuka pakaian di depan penjaga laki-laki. Rambut mereka dipangkas, dan mereka melalui interogasi berkelanjutan untuk mematahkan kekuatan mental mereka.
Denisova juga menyatakan bahwa wanita yang tertangkap dipaksa untuk berpartisipasi dalam syuting untuk laporan propaganda, yang membutuhkan mereka untuk berbicara dalam bahasa milik negara yang dipimpin Vladimir Putin itu.
Peristiwa tersebut, ungkapnya, telah melanggar pasal ke-13 Konvensi Jenewa, yang menekankan perilaku manusiawi terhadap tahanan perang.
Tertulis juga dalam pasal tersebut bahwa mereka harus dilindungi setiap saat, terutama dari tindak kekerasan atau intimidasi, serta penghinaan dan pengawasan publik.
