Tetapi bukannya mendapatkan bantuan, Julia justru mendapatkan pesan-pesan genit dari pria-pria hidung belang.
Pria-pria itu mengatakan bahwa mereka ingin Julia menikahi mereka, jika Julia menginginkan sebuah kamar.
Sementara yang lain mengaku sebagai bos dari perusahaan minyak dan bank, yang dapat memberikan pekerjaan sebagai “asisten” padanya.
Julia kemudian mengungkapkan keprihatinannya terhadap banyaknya tawaran yang “tidak diinginkan” yang ia dapatkan.
"Saya khawatir tentang gadis-gadis dari negara saya," kata Julia yang ia ungkapkan kepada Daily Mail.
Kasus Julia ini dapat terungkap setelah adanya keluhan dari Lisa Nandy, seorang anggota partai buruh Inggris, terhadap politikus, Michael Gove yang membuat semacam “Tinder untuk pengungsi”.
"Michael Gove telah secara efektif menciptakan Tinder untuk para pengungsi, meminta orang-orang yang putus asa untuk menggeser ke kanan, untuk menemukan tempat perlindungan,” kata Lisa.
"Ini adalah krisis kemanusiaan yang serius, bukan kencan online. Pemerintah harus bertanggung jawab untuk orang-orang yang cocok," kata Lisa lebih lanjut tentang aplikasi ini yang dirasa membahayakan.