Tidak Ingin Melawan Ukraina, Tentara Rusia Tembak Kaki Sendiri Agar Masuk Rumah Sakit

- 18 Maret 2022, 19:10 WIB
Tentara Rusia yang bertugas melawan Ukraina
Tentara Rusia yang bertugas melawan Ukraina /Reuters/Sergey Pivovarov.

ZONABANTEN.com – Sejumlah tentara Rusia dikabarkan menembak kaki mereka sebagai alasan masuk rumah sakit agar mereka tidak perlu menghadapi Ukraina.

Melansir dari Daily Star, negara yang diketuai oleh Vladimir Putin itu telah kehilangan lebih dari 7.000 tentara mereka hanya dalam waktu tiga minggu semenjak pertempuran dengan Ukraina.

Sementara itu, muncul laporan yang mengabarkan bahwa hukuman kejam akan diberikan kepada para tentara yang kabur dari medan perang di wilayah Ukraina, sehingga mereka tidak dapat mundur.

Sebagai respon, sejumlah tentara Rusia telah melakukan tindakan ekstrim untuk menghindari konfrontasi yang kini telah menelan banyak korban jiwa baik dari sisi negara mereka ataupun Ukraina.

Baca Juga: Marc Marquez Tidak Ada di 10 besar, Hasil Latihan Bebas 1 dan 2 MotoGP Mandalika

Menurut media asal Belarus, NEXTA, sebuah percakapan yang terjadi antara para tentara memberi indikasi bahwa mereka mencari amunisi dari pihak Ukraina untuk menembak kaki mereka sendiri.

Dengan ini, mereka diizinkan untuk mengunjungi rumah sakit sehingga tidak perlu maju melawan para warga dari negara yang menjadi target mereka sekarang.

Diketahui bahwa sebagian dari tentara yang maju merasa keberatan untuk melaksanakan tugas mereka.

Dalam sebuah perbincangan yang dipublikasikan pada hari Sabtu, 12 Maret lalu, seorang serdadu Rusia terdengar menyampaikan rasa sungkannya.

Baca Juga: THE MINIONS BERAKSI LAGI! All England 2022 Marcus-Kevin Duel dengan Unggulan Kelima, Ini Link Streaming Gratis

“Mereka telah menembaki kita selama 14 hari. Kita takut. Kita mencuri makanan, membobol rumah. Kita membunuh warga sipil,” ucapnya.

"Tentara Rusia menembak diri mereka sendiri di kaki untuk pulang. Ada mayat di mana-mana. Mereka telah mengumpulkan delapan gerbong kargo 200 (sebutan untuk tentara yang terbunuh saat beraksi)," tambahnya.

Kabar ini datang mengikuti laporan mengenai aksi mundur sejumlah tentara Rusia dari medan perang.

Dikabarkan bahwa beberapa petugas telah meninggalkan posisi mereka dan memasuki area hutan di tengah peperangan yang berlangsung.

Baca Juga: Top 20 Rating TV Per 17 Maret 2022: Ikatan Cinta, Amanah Wali 5, Persija vs Madura United

Kondisi bertambah buruk dengan meninggalnya empat jenderal Rusia dan setidaknya satu lusin komandan dalam pertempuran yang berkobar.

Evelyn Farkas, pejabat tinggi Pentagon untuk Rusia dan Ukraina selama masa kepresidenan Obama mengatakan "Kekalahan seperti ini mempengaruhi moral dan kohesi unit, terutama karena tentara-tentara ini tidak mengerti mengapa mereka berperang.”****

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x