Presiden Prancis Desak Putin Izinkan Evakuasi Kota yang Terkepung di Ukraina

- 7 Maret 2022, 10:06 WIB
ilustrasi penyerangan tentara Rusia ketika melakukan agresi militer terhadap Ukraina
ilustrasi penyerangan tentara Rusia ketika melakukan agresi militer terhadap Ukraina /tass.com

ZONABANTEN.com - Emmanuel Macron, memohon kepada Vladimir Putin, untuk membiarkan warga sipil melarikan diri dari kota-kota yang dikepung Ukraina selama panggilan maraton hampir dua jam ketika upaya kedua untuk mengevakuasi kota pelabuhan Mariupol berakhir di bawah pemboman Rusia.

Seruan dari Paris digaungkan dalam panggilan terpisah antara Putin, dan presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, sementara presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berbicara langsung kepada warga Rusia dalam pidato video yang meminta mereka untuk tidak “diam” di tengah pertumpahan darah.

“Warga Rusia bagi Anda, ini adalah perjuangan tidak hanya untuk perdamaian di Ukraina, ini adalah perjuangan untuk negara Anda,” ucap Zelenskiy dalam pidato yang disiarkan televisi, beralih dari bahasa Ukraina ke bahasa Rusia. “Jika Anda diam sekarang, hanya kemiskinan Anda yang akan berbicara untuk Anda nanti. Dan hanya represi yang akan menjawab.”

Rusia sekarang menghadapi pilihan "antara hidup dan perbudakan," ujar Zelensky.

Baca Juga: THE8 SEVENTEEN Positif COVID-19

Diharapkan bahwa 200.000 dari 430.000 penduduk di Mariupol akan dapat melarikan diri dari kota yang dibom selama gencatan senjata sembilan jam yang disepakati pada hari Minggu 6 Maret 2022, tetapi hanya beberapa ratus orang yang diyakini berhasil keluar.

Komite Internasional Palang Merah meminta kedua pihak untuk bernegosiasi ulang.

“Di tengah pemandangan penderitaan manusia yang menghancurkan di Mariupol, upaya kedua hari ini untuk mulai mengevakuasi sekitar 200.000 orang ke luar kota terhenti." berdasarkan informasi dari Komite Internasional Palang Merah.

“Upaya yang gagal kemarin dan hari ini menggarisbawahi tidak adanya kesepakatan yang terperinci dan berfungsi antara pihak-pihak yang berkonflik."

“Agar perjalanan warga sipil yang aman terjadi dengan tingkat kepercayaan yang diperlukan, para pihak harus sepakat di antara mereka sendiri tidak hanya pada prinsipnya tetapi juga pada detail dan parameternya.”

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x