Gara-gara Ini Donald Trump Klaim Taiwan Jadi 'The Next' Ukraina

- 3 Maret 2022, 21:00 WIB
Gara-gara Ini Donald Trump Klaim Taiwan Jadi 'The Next' Ukraina/Instagram.com/readonaldtrump
Gara-gara Ini Donald Trump Klaim Taiwan Jadi 'The Next' Ukraina/Instagram.com/readonaldtrump /

ZONABANTEN.com - Di tengah memanasnya konflik Rusia-Ukraina, mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa Taiwan kemungkinan menjadi target selanjutnya.

Kata Trump, hal tersebut dipicu oleh konflik yang terjadi di Eropa saat ini menjadi pancingan bagi China untuk meluncurkan serangan.

“Taiwan akan menjadi yang berikutnya. Lihat saja Taiwan, Presiden Xi menonton dengan gembira,” ujar Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada Rabu, dikutip dari Wio News.

Asumsinya itu berdasarkan tanggapan kabinet Joe Biden terhadap invasi Ukraina.

Baca Juga: Lawan FK Senica di Perempat Final Piala Slovakia Akhirnya Terungkap, Berikut Hasil Lengkap Drawing Malam Ini!

Trump menganggap Joe Biden dan kabinet-kabinetnya tidak becus dan kompeten dalam memimpin Amerika Serikat. 

“Saya mengatakannya karena mereka (China) melihat betapa bodohnya Amerika Serikat dijalankan. Mereka melihat bahwa pemimpin kami tidak kompeten. Dan tentu saja China akan melakukannya. Ini waktu yang tepat bagi mereka,” ujar Trump. 

“Amerika Serikat tidak melakukan apapun di Ukraina. Mereka tidak melakukan apa-apa,” tambahnya.

Trump memuji Presiden Xi Jinping sebagai pemimpin dengan tingkat intelegensi tinggi dan menjadi salah satu saksi apa yang terjadi di Afghanistan.

Kritik tajam pun dilayangkan Trump kepada Presiden Joe Biden dalam menangani krisis Ukraina.

“Biden mengatakan pernyataan yang tidak tegas, sehingga Putin berkata ‘Oh, wow, ini saatnya saya pergi’,” kritik Putin.

Baca Juga: Perang Dunia Ke 3 di Masa Modern? Berikut Syarat dan Sebab Perang Dunia!

Sebelumnya, Presiden Taiwan Tsai Ing Wen menyatakan rasa prihatinnya terhadap konflik yang terjadi di Ukraina. Ia mengungkapkan bahwa pulaunya mendapat ancaman yang serupa dengan Ukraina.

Tsai Ing Wen juga memperingatkan adanya peningkatan ancaman militer dari Beijing ke Taiwan, termasuk dengan taktik perang kognitif dan hoax untuk memecah-belah penduduk Taiwan.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: Wio News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah