Update Covid-19 Global: Pasien Positif di Jepang yang Lakukan Isolasi Mandiri Mencapai 500,000

- 15 Februari 2022, 20:28 WIB
Ilustrasi isolasi mandiri.
Ilustrasi isolasi mandiri. /PIXABAY

ZONABANTEN.com – Jumlah pasien positif Covid-19 di Jepang yang melakukan isolasi mandiri di rumah mereka masing-masing kini mencapai angka kurang lebih 500,000 orang.

Dilansir dari Kyodo News, hal tersebut terjadi lantaran gelombang ke 6 wabah virus Corona yang didominasi oleh varian Omicron membuat angka kasus positif di negeri sakura terus melonjak.

Sehingga, tenaga kesehatan yang ada di seluruh penjuru negeri menjadi kewalahan hingga sejumlah daerah memberlakukan kebijakan untuk melakukan rawat mandiri di rumah atau fasilitas perawatan khusus.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Gawat! Jepang Sebut 3-4 Jenis Omicron Sudah Menyebar di Negara Mereka

Aturan ini diberlakukan untuk mereka yang memiliki gejala Covid yang tergolong ringan.

Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang menyebut bahwa terdapat sebanyak 543,045 penderita Covid yang kini melakukan isolasi mandiri atau rawat mandiri di rumah mereka masing-masing.

Angka pada kisaran 500,000 tersebut naik sekitar 100,000 dari pekan sebelumnya.

Pada hari Senin tanggal 14 Februari 2022 kemarin, Jepang melaporkan sekitar 60,142 kasus positif baru. Wilayah metropolitan Ibukota Tokyo sendiri melaporkan sebanyak 10,334 kasus baru, lebih sedikit 1,877 kasus dari pekan sebelumnya.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kenaikan Pasien Lansia di Jepang Buat Tenaga Kesehatan Kewalahan

Tokyo juga melaporkan terdapat sebanyak 7 korban jiwa akibat Covid-19 pada hari yang sama.

Di Tokyo, serta 19 prefektur lainnya yang ada di Jepang, angka rawat inap pasien positif di rumah sakit melebihi 50 persen pada hari Rabu kemarin.

Prefektur Osaka disebut sebagai daerah dengan penggunaan kasur rumah sakit untuk rawat inap pasien positif terbanyak di Jepang.

Terdapat 81 orang pasien positif yang dirawat inap di salah satu prefektur di wilayah Kansai tersebut.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Bar yang Tetap Buka di Jepang Mengalami Kesulitan Finansial

Namun, Osaka memutuskan untuk tidak meminta penerapan ‘State of Emergency‘ kepada pemerintah pusat Jepang, karena mereka mengalami penurunan kasus positif.

“Kami perlu waktu lebih untuk menilai situasi yang ada di lapangan.” Ujar gubernur prefektur Osaka, Hirofumi Yoshimura.

Gubernur Yoshimura pun juga menambahkan bahwa keputusan memperpanjang penerapan status ‘quasi-Emergency’ sepenuhnya berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.

Di Osaka sendiri, ada sebanyak 9 orang korban jiwa akibat Covid-19.

Baca Juga: Update Sebaran Covid-19 Global Senin, 14 Februari 2022: Rusia Alami Lonjakan Drastis Jadi Penyumbang Tertinggi

Osaka melaporkan sebanyak 7,997 kasus positif baru. Turun dari pekan sebelumnya yang berada di angka 9,008 kasus pada pekan sebelumnya.

Ini merupakan penurunan yang terjadi dalam 3 hari berturut-turut, setelah sehari sebelumnya ada sebanyak 12,574 kasus positif di salah satu prefektur yang ada di wilayah Kansai itu.

Namun, jumlah penggunaan kasur untuk rawat inap di rumah sakit yang ada di Osaka kini sudah mendekati 40 persen.

Indikator tersebut dianggap sebagai pengingat untuk mereka meminta aktivasi status darurat penuh alias ‘State of Emergency’.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Kyodo News Asahi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah