Hwasong-12, Rudal Korea Utara yang Mampu Ditembakkan Sampai ke Amerika, Ini Faktanya

- 10 Februari 2022, 16:27 WIB
Hwasong-12, Rudal Korea Utara yang Mampu Ditembakkan Sampai ke Amerika, Ini Faktanya. /KCNA via REUTERS
Hwasong-12, Rudal Korea Utara yang Mampu Ditembakkan Sampai ke Amerika, Ini Faktanya. /KCNA via REUTERS /

ZONABANTEN.com - Korea Utara memiliki rudal Hwasong-12 yang diklaim mampu ditembakkan sampai ke Amerika Serikat.

Baru-baru ini, Korea Utara sesumbar bahwa mereka adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki senjata nuklir dan rudal canggih, dilansir Reuters.

Bahkan, mereka mengklaim mampu mengguncang dunia dengan berbagai jenis rudal yang telah dikembangkan selama bertahun-tahun.

Ketegangan internasional telah meningkat setelah serangkaian uji coba rudal balistik yang dilakukan Korea Utara sepanjang bulan Januari 2022.

Baca Juga: Pindah dari Jerman, Pasukan Bala Bantuan AS Tiba di Rumania

Padahal, tindakan tersebut telah lama dilarang oleh Dewan Keamanan PBB. Makanya, Korea Utara juga diblokade oleh AS dan banyak negara Barat lainnya.

Sepanjang bulan Januari 2022, setidaknha Korea Utara melakukan tujuh kali uji coba rudal. Ada lima jenis rudal yang mereka luncurkan.

Termasuk tipe baru "rudal hipersonik" yang mampu bermanuver dengan kecepatan tinggi. Selain itu, ada rudal Hwasong-12 yang punya daya jelajah luar biasa.

Uji coba rudal Hwasong-12 pada 30 Januari 2022 lalu merupakan yang pertama sejak 2017, di mana saat itu dilakukan sebanyak enam kali.

Korea Utara pertama kali meluncurkan Hwasong-12 pada April 2017, namun "berputar" di luar kendali dan dianggap gagal oleh AS dan Korea Selatan.

Baca Juga: Amerika Serikat Singgung Korea Utara Jangan Hanya 'Pamer' Rudal: Fokus pada Kebutuhan Rakyat

Dua uji coba lainnya pada bulan itu juga berakhir dengan kegagalan, di mana rudal meledak beberapa detik setelah diluncurkan.

Uji coba keempat pada Mei 2017 barulah membuahkan hasil. Lalu, diluncurkan dua lagi di tahun yang sama, di atas Pulau Hokkaido di Jepang utara.

Hwasong-12 merupakan rudal balistik jarak menengah (IRBM), yang diklaim mampu menyerang wilayah AS di Samudra Pasifik.

Dalam uji coba terakhir bulan lalu, Korea Utara menembakkan di lintasan lebih tinggi "dengan pertimbangan keselamatan negara-negara tetangga."

Uji coba itu "mengonfirmasi akurasi, keamanan, dan efektivitas operasional dari sistem senjata Hwasong-12," kata Korean Central News Agency (KCNA).

Baca Juga: Seribu tentara Inggris Disiagakan Jika Rusia Invasi Ukraina, Jelang Boris Johnson Temui Para Pimpinan Nato

Korea Selatan melaporkan rudal tersebut mencapai ketinggian sekitar 2.000 km (1.243 mil), dan terbang hingga jarak 800 km.

Daya jelajah rudal Hwasong-12 dalam uji coba terakhir itu belum mencapai setengah dari kemampuannya yang telah diperkirakan.

Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di Washington, AS memperkirakan Hwasong-12 memiliki jangkauan 4.500 km (2.800 mil).

Dengan demikian, wilayah AS di Guam sampai ke ujung paling barat Kepulauan Aleutian Alaska masuk dalam jangkauan rudal tersebut.

Kemampuan rudal itu dapat membawa "hulu ledak nuklir berat berukuran besar," menurut media pemerintah Korea Utara.

Bahkan, pada 2017 silam, Korea Utara mengancam akan menggunakannya untuk menargetkan Guam dengan "api yang menyelimuti."

Baca Juga: 5 Rudal Korea Utara yang Bikin AS dan Korea Selatan Senewen, Salah Satunya Bisa Ditembakkan Sampai ke Amerika

Hwasong-12 sendiri diketahui juga sudah dikembangkan menjadi rudal balistik antarbenua (ICBM) atau senjata nuklir jarak jauh bernama Hwasong-15.

Pernyataan terbaru Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengklaim Hwasong-15 diyakini mampu mengirimkan hulu ledak nuklir ke mana pun di wilayah AS.

"Hanya ada negara kami di planet ini yang dapat mengguncang dunia dengan menembakkan rudal di mana daratan AS dalam jangkauan," isi pernyataan itu.

Rudal dengan kemampuan lebih canggih ini pertama kali di uji coba pada 2017, dan hingga kini Korea Utara belum pernah lagi mengujinya.

Namun, peluncuran Hwasong-12 bulan lalu mengisyaratkan mereka akan segera melanjutkan pengujian semacam itu, kata pejabat Korea Selatan dan AS.

Organisasi di AS telah mengidentifikasi sebuah pangkalan militer dekat dengan perbatasan Korea Utara dan China mungkin ditujukan untuk menempatkan ICBM.

Baca Juga: Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri Geledah Rumah Terduga Teroris di Bantul

Pejabat Korea Selatan dan AS pun mengungkap kekhawatiran uji coba itu bisa jadi langkah Korea Utara melanjutkan sepenuhnya tes ICBM atau senjata nuklir.

AS masih terus meminta Korea Utara untuk menghentikan program rudal nuklir dan balistiknya, dan memprioritaskan kebutuhan rakyatnya sendiri.

Namun, pembicaraan membujuk Korea Utara untuk menyerah atau membatasi persenjataannya dengan imbalan keringanan sanksi telah terhenti sejak 2019.

Sementara Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyebut rangkaian uji coba itu mewakili "pencapaian luar biasa" yang memperkuat "pencegahan perang" mereka.

Jenis rudal lain yang diuji adalah rudal hipersonik baru, rudal jelajah jarak jauh dan rudal balistik jarak pendek diluncurkan dari kereta api dan bandara.

"Ada lebih dari 200 negara di dunia, tetapi hanya sedikit yang memiliki bom hidrogen, rudal balistik antarbenua, dan rudal hipersonik," katanya.

Baca Juga: 4 Penyakit Ini Bisa Sembuh Hanya Dengan Seks, Laki-Laki dan Wanita Wajib Tau!

Semua uji coba itu telah menggarisbawahi perkembangan pesat dan kemajuan persenjataan negara bersenjata nuklir.

Tidak hanya itu saja, sekaligus juga telah memastikan Korea Utara memiliki sistem yang andal untuk mengirimkan hulu ledak nuklir.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah