Amerika Serikat Singgung Korea Utara Jangan Hanya 'Pamer' Rudal: Fokus pada Kebutuhan Rakyat

- 10 Februari 2022, 11:36 WIB
Dalam PBB, Amerika Serikat singgung Korea Utara jangan hanya 'pamer' rudal dan misil teteapi juga fokus kepada rakyatnya. /REUTERS
Dalam PBB, Amerika Serikat singgung Korea Utara jangan hanya 'pamer' rudal dan misil teteapi juga fokus kepada rakyatnya. /REUTERS /

ZONABANTEN.com - Amerika Serikat ungkap Korea Utara jangan hanya fokus pada senjata maupun rudal yang dimiliki melainkan memperhatikan kondisi rakyatnya.

Melansir dari media The Sun, pada Rabu 9 Februari 2022, pemimpin Korea Utara mengklaim bahwa dirinya akan 'mengguncang dunia' dengan misil dan rudalnya.

Bahkan pria berusia 38 tahun itu mengatakan bom hidrogen, rudal balistik, dan rudal hipersonik miliknya mampu menyerang dan menghindari sistem deteksi rudal Amerika Serikat.

Kementrian Luar Negeri Korea Utara juga menyampaikan pernyataan bahwa mereka memiliki pencapaian luar biasa.

Baca Juga: Kawasan Teluk Memanas! Israel-Suriah Saling Serang Rudal, Sebelumnya Satu Tentara Tewas dan Lima Warga Terluka

"Hanya negara kita di planet ini yang dapat mengguncang dunia dengan menembakkan rudal ke daratan Amerika Serikat dalam jangkauan," ujarnya.

Sebelum Korea Utara umumkan hal tersebut rupanya dalam dewan PBB pada hari Senin 7 Februari 2022 lalu, Amerika Serikat mengatakan agar Korea Utara menghentikan program nuklir serta rudal balistiknya dan lebih memprioritaskan kebutuhan rakyatnya.

“Kami menyerukan Korea Utara untuk menunjukkan komitmen terhadap kesejahteraan rakyatnya sendiri dengan menghormati hak asasi manusia," ujar Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas Greenfield.

"Selain itu menghilangkan program WMD (senjata pemusnah massal) dan misil balistik yang melanggar hukum, serta fokus kepada kebutuhan rakyatnya," tambahnya.

Baca Juga: 5 Rudal Korea Utara yang Bikin AS dan Korea Selatan Senewen, Salah Satunya Bisa Ditembakkan Sampai ke Amerika

Korea Utara dengan nama resmi Republik Rakyat Demokratik Korea telah berada di bawah sanksi PBB sejak tahun 2006 atas program nuklir dan rudal balistiknya.

Pada bulan November tahun lalu, Rusia dan China membantu meringankan sanksi PBB terhadap Korea Utara dalam upaya untuk memperbaiki situasi kemanusiaan.

Langkah itu mendapat sedikit dukungan atau keterlibatan di antara anggota dewan.

Dikutip dari kantor berita Reuters, menurut dari laporan PBB situasi kemanusiaan Korea Utara 'terus memburuk'.

Laporan itu mengatakan bahwa situasi yang terus memburuk mungkin terutama karena pandemi Covid-19 di Pyongyang, Korea Utara.

Baca Juga: Gempar! Korea Utara Beri Peringatan Mengerikan ke AS: Kita Bisa Tembakkan Rudal ke AS dan Guncang Dunia

Setelah adanya ancaman yang diberikan dari pihak Korea Utara, Amerika Serikat melalui juru bicara Departemen Luar Negerinya memberikan tanggapan.

"Amerika Serikat memiliki kepentingan vital dalam menghalangi Korea Utara dari provokasi atau penggunaan kekuatannya," ujar salah satu pihaknya.

"Kami akan membatasi jangkauan program senjata Korea Utara yang paling berbahaya dan di atas semua itu menjaga keamanan rakyat Amerika, pasukan kami yang dikerahkan, dan sekutu kami," tambahnya.

Juru bicara itu menambahkan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki niat bermusuhan dan mendesak untuk kembali berdialog, namun Korea Utara selalu mengabaikan seruan ini.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: The Sun CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x