Timur Tengah Makin Panas! AS Kirim Pesawat Tempur dan Kapal Perusak Rudal untuk Bantu UEA Hadapi Milisi Houthi

- 7 Februari 2022, 15:40 WIB
Timur Tengah Makin Panas! AS Kirim Pesawat Tempur dan Kapal Perusak Rudal untuk Bantu UEA Hadapi Milisi Houthi. /U.S. Navy/Mass Communication Specialist 2nd Class Ryan Seelbach/ REUTERS
Timur Tengah Makin Panas! AS Kirim Pesawat Tempur dan Kapal Perusak Rudal untuk Bantu UEA Hadapi Milisi Houthi. /U.S. Navy/Mass Communication Specialist 2nd Class Ryan Seelbach/ REUTERS /
 
ZONABANTEN.com - Konflik Timur Tengah semakin panas setelah Amerika Serikat mengirim pesawat tempur dan kapal perang perusak rudal ke kawasan Teluk.
 
AS mengerahkan pesawat tempur canggih F-22 dan kapal perusak rudal USS Cole untuk membantu Angkatan Laut Uni Emirat Arab (UEA).
 
Pengiriman bantuan ini menyusul serangan kelompok milisi Houthi dari Yaman. AS membantu meningkatkan pertahanan UEA dalam konflik Timur Tengah tersebut.
 
Jenderal Marinir AS Frank McKenzie juga telah terbang langsung ke UEA untuk membicarakan upaya memperkuat pertahanan negara Teluk tersebut.
 
 
"Saya pikir ini waktu yang sangat mengkhawatirkan bagi UEA," ucap Frank McKenzie dilansir Reuters pada Minggu 6 Februari 2022.
 
"Mereka mencari dukungan. Kami di sini untuk membantu mereka memberikan dukungan itu," ujar Frank McKenzie memberikan keterangan.
 
Pejabat militer yang mengawasi pasukan AS di Timur Tengah sebagai kepala Komando Pusat itu melakukan kunjungan sebagai tanggapan atas serangan Houthi.
 
Dia juga menegaskan kunjungan ini sekaligus untuk menggarisbawahi komitmen AS dalam membantu menjaga pertahanan negara-negara kawasan Teluk.
 
 
Frank McKenzie mengatakan F-22 akan memberikan UEA bantuan "salah satu radar pengintai terbaik di dunia," seperti yang diklaimnya.
 
Pesawat tempur F-22 milik AS tersebut memang memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi target termasuk rudal jelajah serangan darat dan drone.
 
Sedangkan kapal USS Cole akan beroperasi di perairan sekitar UEA untuk mengawasi pengiriman barang selundupan ilegal di kawasan Teluk.
 
Sang jenderal pun menuduh Iran telah memasok persenjataan canggih untuk milisi Houthi, di mana kelompok tersebut memang bersekutu dengan Iran.
 
 
"Rudal balistik jarak menengah yang ditembakkan dari Yaman dan memasuki UEA tidak ditemukan, dibuat, dirancang di Yaman," kata Frank McKenzie.
 
"Semua itu terjadi di tempat lain. Jadi saya pikir kita pasti melihat hubungan Iran dengan ini," ujarnya terkait hubungan Houthi dan Iran.
 
Ditanya soal serangan rudal Houthi terbaru, Frank McKenzie mengatakan mereka mungkin didorong berbagai skenario, termasuk kemunduran medan perang.
 
"Sulit untuk mengetahui semua alasan Houthi di balik ini. Saya pikir Houthi tidak terbiasa kalah di Yaman," ucapnya lagi menambahkan.
 
 
Perang di Yaman sendiri selama bertahun-tahun telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan di negara tersebut.
 
Perang ini dianggap sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran, di mana koalisi Timur Tengah pimpinan Arab Saudi ikut mengintervensi konflik Houthi.
 
Koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang mencakup UEA telah ikut campur sejak 2015, setelah Houthi berhasil mengkudeta pemerintahan resmi di Yaman.
 
Dalam beberapa pekan terakhir, milisi Houthi melancarkan serangkaian serangan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan target UEA.
 
 
Meski sebagian besar serangan rudal itu berhasil digagalkan, namun ini telah memicu pertahanan udara UEA terus ditingkatkan dengan bantuan dari AS.
 
Serangan-serangan itu menyoroti upaya-upaya pimpinan PBB yang sejauh ini gagal untuk menengahi perang di Yaman yang berlangsung sejak 2014 itu.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x