Baca Juga: Karena Benci Hari Senin, Wanita Ini Melakukan Penembakan di Sekolah
Kebijakan ini diberlakukan setelah Jepang memasuki gelombang ke 6 dari wabah Covid-19 yang disertai varian Omicron, menyebabkan lonjakan pasien positif yang mengalami sakit parah sampai penutupan sekolah.
Penasehat Omi juga menambahkan dengan virus Corona yang terus bermutasi, hingga kini belum dapat dipastikan kapan infeksinya di negeri sakura ‘memasuki puncaknya’.
Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Sosial, jumlah pasien positif dengan gejala serius melampaui angka 1,000 orang pada Jumat kemarin. Pertama kalinya sejak 4 tahun belakangan.
Sebanyak 1,042 kasus pada hari Jumat naik 131 dari hari sebelumnya, melonjak 20 kali lebih banyak dari awal tahun yang waktu itu hanya terdapat sebanyak 51 kasus.
Jumat 4 Februari 2022 kemarin, sebanyak total 96,845 kasus positif Covid-19 baru dilaporkan dari seluruh penjuru Jepang. Diantara 47 prefektur di Jepang, 34 prefektur sudah memberlakukan status darurat sebagian.
Kemarin, prefektur Wakayama baru saja bergabung dengan 34 prefektur yang sudah menerapkan status kuasi-darurat hingga 27 Februari 2022 mendatang. Membuat kini ada 35 prefektur yang menerapkannya.
Penyebaran Omicron membuat sebanyak 1,114 sekolah terpaksa ditutup sejak 26 Januari 2022 kemarin. Kenaikan sebanyak 3,1 persen membuat sebanyak 35,000 sekolah di Jepang terpaksa ditutup.
Baca Juga: Tim Penyidik Bareskrim Polri Belum Memperoleh Surat Permohonan Penangguhan Penahanan Adam Deni