Varian Baru Virus HIV Ditemukan di Eropa dan Uganda, Ada 109 Kasus yang Telah Terdeteksi

- 4 Februari 2022, 12:39 WIB
Varian Virus HIV VB Lebih Menular dan Menyebabkan Kerusakan Sistem Kekebalan Dua Kali Lebih Cepat/Ilustrasi dari RHSC/Unsplash
Varian Virus HIV VB Lebih Menular dan Menyebabkan Kerusakan Sistem Kekebalan Dua Kali Lebih Cepat/Ilustrasi dari RHSC/Unsplash /

ZONABANTEN.com - Varian virus HIV terbaru telah ditemukan. Ada 109 kasus hingga saat ini di seluruh Eropa dan Uganda.

Varian virus HIV baru ini disebut "VB", dan pertama kali ditemukan di Belanda.

Awalnya 15 sampel yang menunjukkan varian "virulen" berasal dari Belanda, dengan dua dari Uganda.

Kemudian peneliti dari Institut Big Data Universitas Oxford menemukan lebih dari 6.700 orang positif HIV, dan 92 orang terkena varian HIV baru ini.

Virus penyebab AIDS mempengaruhi 38 juta orang di seluruh dunia, dan telah merenggut 33 juta nyawa.

Saat ini ada pengobatan modern, yang memunculkan harapan hidup bagi mereka yang positif HIV.

Baca Juga: Hobi Nonton Mukbang Korea? Siapa Sangka Ternyata Ini Bahaya Serius yang Mengincar Kesehatan, Jangan Abaikan

Baca Juga: BTOB Ungkap Detail Lebih Lanjut untuk Comeback Be Together

Pengobatan HIV ini disebut antiretroviral, dan diberikan kepada orang-orang yang telah didiagnosis positif HIV.

Di Inggris, sangat sedikit orang yang terkena penyakit HIV yang serius atau stadium lanjut. Mereka pun dapat hidup lebih lama dan lebih sehat.

Dr Joel Wertheim, pakar HIV di University of California, San Diego, mengatakan bahwa orang-orang tidak perlu panik.

"Mengamati munculnya HIV yang lebih ganas dan menular bukanlah krisis kesehatan masyarakat. Jangan sampai kita melupakan reaksi berlebihan dari klaim 'Super AIDS' pada tahun 2005," ujarnya.

Pasien yang didiagnosis dengan VB memiliki viral load (tingkat dalam darah), antara 3,5 dan 5,5 kali lebih tinggi.

Mereka juga lebih mungkin menyebarkan virus HIV ke orang lain.

Mereka yang terkena varian ini, juga mengalami tingkat penurunan sel T, yang menunjukkan kerusakan sistem kekebalan dan terjadi dua kali lebih cepat.

Baca Juga: Taliban Kembali Berkuasa, Universitas di Afghanistan Dibuka Lagi dengan Jumlah Mahasiswi yang Masih Sedikit

Baca Juga: Putra Mahkota Arab Saudi Eksekusi Hampir 6 Orang Setiap Bulan dalam Hukuman Mati Sepanjang 2021

Ini juga dikenal sebagai sel CD4, yaitu sel darah putih yang melawan infeksi.

Analisis pola genetik menunjukkan VB pertama kali muncul pada akhir 1980-an dan 1990-an di Belanda.

Ini menyebar lebih cepat daripada varian lain selama tahun 2000-an, tetapi telah menurun sejak sekitar tahun 2010.

HIV dapat dibagi menjadi dua jenis utama, HIV-1 dan HIV-2. Yang pertama lebih ganas dan bertanggung jawab untuk sebagian besar kasus.

Virus HIV ditularkan dari orang ke orang dengan cara yang sama. Seperti seks tanpa kondom dan berbagi jarum suntik.

Untuk pasien dengan VB, begitu mereka memulai pengobatan, pemulihan sistem kekebalan dan tingkat kelangsungan hidup serupa dengan yang terkena jenis HIV lainnya.

Tetapi para peneliti menekankan VB memang menyebabkan penurunan kekuatan sistem kekebalan yang lebih cepat. ***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x