"Sebaliknya, itu adalah keinginan pribadi Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang sibuk memulihkan citranya yang ternoda pelanggaran HAM berat," tulisnya.'
Dalam catatan ESOHR selama tiga tahun terakhir, jumlah eksekusi hukuman mati di Arab Saudi sangat bervariasi.
Namun, peningkatan terus terlihat sejak Raja Salman naik tahta pada Januari 2015, disusul dipilihnya Mohammed bin Salman sebagai Putra Mahkota pada 2017.
Pada 2019, Arab Saudi mencatat jumlah eksekusi tertinggi dengan 186 orang. Kemudian, menurun hingga terendah, jadi 27 orang pada 2020.
Saat itu, Komisi HAM Arab Saudi menerbitkan pernyataan resmi dan memuji penurunan jumlah eksekusi hukuman mati pada 2020 itu.
"Namun, pada 2021, jumlahnya meningkat lagi, sebuah tanda bahwa Arab Saudi menerapkan hukuman ini dengan cara yang tidak menentu," tulis ESOHR lagi.
Menurut pernyataan resmi yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, 67 eksekusi pada 2021 terdiri atas 66 pria dan satu wanita.
Mereka merupakan 51 warga Arab Saudi, tujuh warga Yaman, empat warga Mesir, dua warga Pakistan, dan masing-masing satu dari Chad, Sudan, dan Nigeria.