Kondisi Raja Salman Memburuk, Putra Mahkota Arab Saudi Makin Dekat Wujudkan Visi ‘Kontroversial’ 2030?

- 3 Februari 2022, 10:21 WIB
Raja Salman dan Mohammed bin Salman, Putra Mahkota Arab Saudi Semakin Dekat Tahta Utama? /  Instagram @mohammed_bin_salman_ksa
Raja Salman dan Mohammed bin Salman, Putra Mahkota Arab Saudi Semakin Dekat Tahta Utama? / Instagram @mohammed_bin_salman_ksa /

ZONABANTEN.com - Arab Saudi nampaknya semakin mendekati transisi antara Raja Salman dan pewarisnya Mohammed bin Salman.

Keadaan tersebut disebabkan Kondisi Raja Salman yang kian lemah dan Putra Mahkota Arab Saudi yang sudah mempunyai jam terbang yang cukup untuk menjadi pemimpin.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman tampaknya akan memerintah selama beberapa dekade.

Selama 68 tahun, hanya putra pendiri Arab Saudi, Raja Abdulaziz bin Abdul Rahman al-Saud, yang pernah memerintah negara itu dengan cukup panjang.

Baca Juga: MAKIN PANAS! Presiden Rusia Murka, Tuduh Amerika Gunakan Ukraina Hanya Sebagai ‘Alat’ Kepentingan

Raja Salman merupakan anak terakhir dari 34 putra Pangeran Abdulaziz yang memenuhi syarat, yang kini sedang resmi menjadi orang tertinggi di Arab Saudi.

Pada 2017, ia memilih putranya sendiri, Mohammed bin Salman, sebagai ahli warisnya.

Sejak itu, Putra Mahkota dari raja Salman, juga dikenal sebagai Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman (MBS),

Ia telah bangkit menjadi pemimpin de facto negara itu dan menetralisir oposisi terhadap pemerintahannya dalam proses tersebut, sebagaimana ZONABANTEN.com lansir dari laman Insider pada 3 Januari 2022.

Mohammed bin Salman bahkan pernah memenjarakan Pangeran Ahmed.

Baca Juga: Putra Mahkota Ingin Ganti Bendera Arab Saudi Bertulis Kalimat Syahadat, Tonjolkan Nasionalisme Bukan Agama

Satu-satunya putra Abdul Aziz yang masih hidup yang masih memenuhi syarat sebagai penerus tampuk pemimpin di kerajaan.

Sejak Salman naik tahta pada tahun 2015 mengambil alih dari saudara tirinya, Raja Abdullah desas-desus tentang kematiannya telah beredar di kalangan diplomat dan analis.

Kondisi kesehatan raja Salman yang sebenarnya belum diketahui banyak pihak.

Tetapi Salman yang berusia 86 tahun telah menghabiskan waktu ketika pandemi dengan mengasingkan diri di istana gurunya telah muncul di depan umum dengan penampilan yang semakin lemah.

Transisi dari Salman ke putranya tidak akan seperti sebelumnya, MBS diatur untuk mengamankan tahta pada usia yang sangat muda.

"Itulah salah satu alasan dia begitu penting," Christopher Henzel, mantan kuasa usaha di kedutaan Amerika di Riyadh, mengatakan kepada Insider.

 "Dia mungkin akan berada di posisi itu untuk waktu yang sangat lama,” imbuhnya.

Baca Juga: Raja Salman Ungkap Identitas Digitalnya Setelah Dikabarkan Menghilang Selama 2 Tahun, Ternyata Ini Alasannya!

Ada beberapa kebijakan MBS yang menginginkan Arab Saudi lebih modern, terbuka, dan friendly buat wisatawan asing.

Ini setidaknya tercermin dalam Visi 2030 yang sudah tersorot berbagai pihak Internasional, meskipun mendapat penentangan keras dari barisan warga konservatif di negaranya.

Putra mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman memang sering membuat banyak kontroversi semenjak memperoleh hak kekuasaan.

Putra Mahkota Arab Saudi menjelaskan bahwa hal itu dilakukan agar negara yang dipimpinnya menjadi lebih maju dan bisa mengikuti perkembangan zaman.

Namun pada beberapa perubahan yang ia buat, tak sedikit yang terasa janggal dan banyak jadi perbincangan berbagai pihak.

Bahkan, banyak aturan haram yang ada di Arab Saudi diubahnya menjadi halal, terutama hal yang menyangkut perempuan.

Baca Juga: Wow! Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Bangun Hotel Super Mewah dari Tiga Istana Bersejarah

Salah satu peraturan yang jadi sorotan berbagai pihak Internasional adalah kebijakan wanita di Arab Saudi dibolehkan menggunakan pakaian seksi yang mengumbar aurat.

Banyak pula wanita yang keluar rumah tanpa baju tradisional khas mereka.

Menurut informasi, di beberapa pantai di pinggir Jeddah, mayoritas sudah memakai bikini untuk mengunjungi wisata pantai.

Bahkan Kabar yang terbaru Mohammed bin Salman ingin mengubah bendera Arab Saudi, dan juga lagu kebangsaan Arab Saudi, dikutip ZONABANTEN.com dari kanal berita AP, pada 3 Februari 2022.

Lagi-lagi sontak kebijakannya menimbulkan banyak pro kontra, dikarenakan bendera Arab Saudi yang kini sangat menonjolkan Syariat Islam dengan tulisan dua kalimat Syahadat.

Baca Juga: Cek Fakta! Raja Salman Diberitakan Meninggal Dunia, KJRI Ungkap Hal Ini

Akan dicoba dirubah Mohammed bin Salman agar Arab Saudi lebih mempunyai bendera yang lebih menonjolkan sisi budaya Nasional.

Arab Saudi sekarang berbeda jauh dengan Arab Saudi beberapa waktu yang lalu. Setidaknya seperti yang dipahami orang kebanyakan.

Kini, Arab Saudi benar-benar berubah, banyak arus kebijakan yang kuat untuk mengubah negeri konservatif ke negeri terbuka dan modern.

Iklim batin Arab Saudi memang tampak benar ingin menjadi negeri maju dan terpandang.

Negeri yang ramah bagi siapapun agar dunia Internasional tahu tentang sejarah, budaya, keluhuran, dan visi besar Arab Saudi di 2030, seperti proyek raksasa Neom. ***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: AP News Bussiness Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x