Begini Cara Korea Utara Merayakan Tahun Baru Imlek Setiap Tahunnya

- 30 Januari 2022, 19:42 WIB
Ilustrasi Tahun Baru Imlek di Korea Utara
Ilustrasi Tahun Baru Imlek di Korea Utara // Pixabay/ignartonosbg

ZONABANTEN.com – Seollal atau yang lebih dikenal dengan Tahun Baru Imlek merupakan salah satu dari dua hari libur tradisional yang paling penting untuk dirayakan di Korea Selatan.

Akan tetapi, meskipun kedua belahan semenanjung berbagai banyak aspek budaya, hampir 77 tahun perpecahan antara kedua Korea telah menyebabkan tradisi liburan yang berbeda.

Di negara Korea Utara, pentingnya hari raya sosialis, termasuk peringatan kelahiran mendiang pemimpin Kim Il Sung dan Kim Jong Il, hari pendirian nasional pada 9 September, dan hari pendirian partai pada 10 Oktober, jauh melebihi tradisi liburan tradisional.

Lalu bagaimana masyarakat Korea Utara merayakan untuk menyambut Tahun Macan?

Tidak heran, warga Korea Utara mulai merayakan hari Tahun Baru Imlek dengan menunjukkan kesetiaan mereka kepada keluarga Kim.

Kemudian, orang-orang mengamati upacara leluhur, menikmati makanan keluarga, dan menonton pertunjukan seni yang disematkan dengan pesan-pesan yang memuji keunggulan pemimpin Kim Jong Un dan kepemimpinan partai yang berkuasa.

Baca Juga: Kasus Harian Tembus 17.500! Infeksi Covid-19 Semakin Meningkat Saat Omicron Tak Terkendali di Korea Selatan

Saat pagi hari, warga Korea Utara meletakkan bunga dan memberi penghormatan pada patung atau potret mendiang pemimpin Korea Utara, Kim Il Sung dan Kim Jong Il.

Penduduk kota Pyongyang mengunjungi Istana Matahari Kumsusan di mana tubuh Kim Il Sung dan Kim Jong Il yang dibalsem diabadikan, dan mendaki Bukit Mansu untuk membungkuk ke patung perunggu raksasa dari mendiang pemimpin.

Akan tetapi tidak ada gerakan massa untuk mengunjungi keluarga di Korea Utara, terutama karena tidak ada kebebasan bergerak.

Adegan ini cukup kontras dengan tetangganya China, di mana migrasi tahunan terbesar di dunia biasanya terjadi di seluruh negeri setiap Tahun Baru Imlek.

Masyarakat Korea Utara diharuskan memiliki izin perjalanan untuk bepergian ke luar tempat tinggal mereka. Selain itu, rezim Kim Jong Un memperkuat pembatasan perjalanan domestik atas nama pencegahan dan pengendalian wabah Covid-19.

Dilansir ZONABANTEN.com dari situs The Korea Herald, hal yang terjadi sebaliknya ialah masyarakat Korea Utara secara diam-diam merayakan Tahun Baru Imlek, menonton pertunjukan seni termasuk konser musik, “opera revolusioner,” dan sirkus yang diadakan di setiap wilayah, menurut laporan media pemerintah sebelumnya.

Baca Juga: Inilah 7 Drama Korea dan Film yang Dibintangi Lee Junho, Dijamin Bikin Ketagihan Nontonnya!

Tidak terkecuali pemimpin negara Korea Utara Kim Jong Un. Selama dua tahun terakhir, Kim dan para pembantunya yang setia menonton konser perayaan yang diisi dengan lagu-lagu dan pertunjukan yang menyanyikan pujian kebesaran Partai Buruh Korea yang berkuasa dan pemimpin Korea Utara, dan membayangkan sebuah utopia sosialis.

Lagu-lagu seperti " We Will Go Along the Road of Loyalty," dan " We‘ll Travel One Road Forever" bergema di aula konser, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah melaporkan Januari lalu.

“Para hadirin dengan tajam merasakan sekali lagi kebenaran bahwa negara dan rakyat kita memiliki (suatu) masa depan yang sangat cerah terlepas dari kesulitan dan kesulitan apa pun di jalan kemajuan selama Sekretaris Jenderal memimpin Partai.” Kata KCNA.

Tidak seperti Korea Selatan, orang Korea Utara masih mengutamakan Hari Tahun Baru karena mendiang pendiri Kim Il Sung mengabaikan kebiasaan merayakan Tahun Baru Imlek sebagai “vestige of a feudal society” dan menetapkan Hari Tahun Baru kalender matahari sebagai hari libur resmi pada tahun 1946.

Setelah terjadinya Perang Korea pada tahun 1953 silam, tradisi Tahun Baru Imlek telah menghilang tanpa jejak.

Baca Juga: Suara Kyuhyun Super Junior Saat Usia 6 Tahun Terungkap Untuk Pertama Kalinya Ke Publik, Berbakat Sejak Dini

Namun, mendiang pemimpin Kim Jong Il pada tahun 2003 menginstruksikan orang-orang untuk merayakan liburan Tahun Baru Imlek selama 3 hari alih-alih Hari Tahun Baru, sebagai bagian dari kampanye ideologisnya untuk mempromosikan “Roh Pertama Bangsa Korea.”

Lalu, rezim Kim Jong Il menekankan pentingnya Tahun Baru Imlek sebagai hari libur tradisional untuk mewarisi tradisi nasional.

Kemudian, dengan latar belakang tersebut, orang Korea Utara masih menikmati permainan tradisional rakyat termasuk menerbangkan layang-layang, top-spinning, jegichagi, dan permainan papan yunnori selama liburan Tahun Baru Imlek.

Kalender tahun ini menunjukkan bahwa Korea Utara telah menetapkan satu hari libur umum untuk Tahun Baru Imlek.

Masyarakat mengambil hari libur pada hari itu, tetapi mereka harus meluangkan waktu dengan tambahan bekerja pada hari Minggu, menurut database yang disediakan oleh Kementerian Unifikasi Korea Selatan.

Namun, banyak orang masih akan mengantisipasi Tahun Baru Imlek, karena rezim Kim Jong Un telah menyediakan makanan dan kebutuhan sehari-hari pada hari libur umum.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: The Korea Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah