Network
ZONABANTEN.com - Menjelang pertemuan dengan negara-negara Teluk Arab, Lebanon menegaskan bahwa mereka tak akan menyerahkan senjata Hizbullah.
Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou, menjamin bahwa Lebanon tak akan menjadi landasan peluncuran untuk melanggar kepentingan negara-negara Arab.
Sebelumnya, Hubungan diplomatik Lebanon telah ditangguhkan Arab Saudi dan sekutunya, setelah munculnya kritik dari Menteri Informasi, George Kordahi, terhadap intervensi pimpinan Riyadh di Yaman.
Pertemuan yang akan dilangsungkan oleh Lebanon dan negara-negara Teluk nantinya akan menjadi pertemuan yang bertujuan memperbaiki hubungan antara negara-negara yang terlibat.
Baca Juga: Akhirnya! Chanathip Songkrasin Gabung Pemusatan Latihan Kawasaki Frontale
“Saya tidak akan pergi (ke Kuwait) untuk menyerahkan senjata Hizbullah. Saya tidak akan mengakhiri keberadaan Hizbullah, itu tidak mungkin di Lebanon. Kami akan berdialog,” kata Abdallah Bou.
Lebanon telah dijadwalkan akan melakukan pertemuan di Kuwait pada Sabtu 29 Januari 2022. Tujuan pertemuan ini adalah untuk membicara persyaratan-persyaratan jika Lebanon ingin mencairkan hubungan antar negara tersebut.
Lebanon selama ini telah menderita di bawah kekuasaan kelompok bersenjata Hizbullah, yang tumbuh semakin kuat di Beirut.
Hizbullah adalah organisasi yang mendukung Iran untuk mendapatkan pengaruh di antara negara-negara Arab yang mendukung Amerika Serikat.
