Olimpiade Musim Dingin Beijing Dapat Menunda Invasi Rusia ke Ukraina

- 27 Januari 2022, 13:36 WIB
Atlet Rusia Daria Kachanova dan Olga Fatkulina Tinggalkan di Moskow pada Rabu(26/1) untuk Ikut Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
Atlet Rusia Daria Kachanova dan Olga Fatkulina Tinggalkan di Moskow pada Rabu(26/1) untuk Ikut Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 /REUTERS/MAXIM SHEMETOV

ZONABANTEN.com – Olimpiade Musim Dingin Beijing dapat mempengaruhi waktu invasi Rusia ke Ukraina, kata Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman seperti dilansir media, Kamis 17 Januari 2022.

Ia menambahkan bahwa Presiden China Xi Jinping tidak akan gembira bila kedua kejadian ini berlangsung dalam waktu yang sama.

Ia memimpin delegasi AS dalam pembicaraan dengan pejabat Rusia di Eropa awal bulan ini, menyatakan ia tidak tahu apakah Presiden Rusia Vladimir Putin telah memutuskan untuk menginvasi Ukraina, namun sejumlah petunjuk mengindikasi invasi dapat terjadi pertengahan Februari.

Baca Juga: Menjelang Olimpiade Musim Dingin 2022, Tiongkok Batasi Media Sosial Aktivis dan Akademisi

"Kita semua tahu Olimpiade Musim Dingin Beijing akan dimulai 4 Februari, upacara pembukaan, dan Presiden Putin diperkirakan hadir di sana”.

“Saya kira mungkin Presiden Xi Jinping tidak akan senang jika Putin memilih momen itu untuk menyerang Ukraina," ujarnya. "Jadi Olimpiade bisa mempengaruhi Putin."

Putin mengkritik boikot diplomatik Olimpiade oleh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya atas alasan catatan hak asasi manusia China, dengan menyatakan bahwa dia melawan  "politisasi olahraga."

Kedutaan Besar AS di Ukraina mendesak warga AS di Ukraina untuk keluar dari negara itu saat ini juga dengan menyatakan situasi keamanan di negara itu "tidak dapat diprediksi karena meningkatnya ancaman aksi militer Rusia".

Baca Juga: Resmi! Taiwan Tidak Akan Mengirim Pejabatnya ke Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022

Amerika Serikat dan sekutunya sudah mengancam sanksi kepada Rusia jika meneruskan invasi ke Ukraina, tetapi sekitar 100.000 tentara Rusia masih berada di dekat perbatasan Rusia-Ukraina.

Rusia menyatakan krisis itu didorong oleh tindakan NATO dan AS, dan minta jaminan keamanan dari Barat, termasuk janji NATO untuk tidak mengakui Ukraina.

Sebaliknya AS bersiap untuk menghadapi semua skenario, termasuk "invasi skala penuh" dan mengatakan tidak seorang pun tentara Rusia yang memasuki Ukraina sebagai masalah yang sangat serius bagi keamanan internasional.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x