Menjelang Olimpiade Musim Dingin 2022, Tiongkok Batasi Media Sosial Aktivis dan Akademisi

- 27 Januari 2022, 11:22 WIB
Olimpiade Musim Dingin 2022 akan dilaksanakan di Beijing, mulai tanggal 4 hingga 20 Februari 2022 mendatang/Ilustrasi dari Vytautas Dranginis/Unsplash
Olimpiade Musim Dingin 2022 akan dilaksanakan di Beijing, mulai tanggal 4 hingga 20 Februari 2022 mendatang/Ilustrasi dari Vytautas Dranginis/Unsplash /
ZONABANTEN.com - Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing akan dilaksanakan mulai tanggal 4 hingga 20 Februari 2022 mendatang. 
 
Untuk mengatasi perbedaan pendapat menjelang Olimpiade Musim Dingin 2022, Tiongkok dilaporkan telah membatasi akses media sosial dari beberapa aktivis hak asasi manusia dan akademisi.

Delapan orang mengklaim bahwa sejak awal Desember mereka tidak dapat menggunakan akun mereka sepenuhnya dan dipaksa untuk mendaftar ulang.

“Penutupan akun WeChat ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar wartawan veteran Gao Yu, yang akunnya memiliki fitur seperti pesan obrolan grup yang dinonaktifkan secara permanen untuk pertama kalinya pada 20 Desember.
 
Baca Juga: Resmi! Taiwan Tidak Akan Mengirim Pejabatnya ke Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022

Penulis yang berbasis di Beijing, Zhang Yihe, mengatakan bahwa obrolan grup di WeChat, Facebook, maupun story di Instagram juga dibatasi sejak 8 Januari lalu.

Profesor sosiologi Universitas Tsinghua, Guo Yuhua, mengonfirmasi bahwa akunnya diblokir secara permanen pada hari yang sama.

Sementara pakar hukum terkemuka, He Weifang, mengatakan dia mengalami hal yang sama pada 9 Januari.

Seorang ahli mengatakan bahwa hal ini dilakukan oleh pemerintah Tiongkok agar Olimpiade Musim Dingin 2022 dapat berjalan dengan sempurna.

"Pemerintah saat ini ingin memastikan bahwa tidak ada orang yang berlebihan dalam berpendapat mengenai Olimpiade Musim Dingin 2022," ujar Yaqiu Wang, peneliti denior Tiongkok di Human Rights Watch.
 
Baca Juga: Media Amerika Diduga Mengadu Domba China dan Rusia, Kemenlu China: Itu Fitnah dan Ingin Menyabotase Olimpiade!

Pembatasan terbaru ini hadir ketika pihak berwenang Tiongkok menahan dua aktivis hak asasi manusia terkemuka.

Seorang pengacara mengatakan bahwa Yang Maodong secara resmi ditahan di kota selatan Guangzhou karena dicurigai menghasut subversi pada 12 Januari, dua hari setelah istrinya meninggal karena kanker di Amerika Serikat.

Yang (menulis dengan nama pena Guo Feixiong), telah dilarang meninggalkan Tiongkok selama setahun terakhir.

Ini bukan pertama kalinya pemerintah Tiongkok menindak orang-orang yang berlebihan dalam berpendapat (pembangkang) menjelang acara besar.

Pada Olimpiade Musim Panas 2008, Beijing menekan para pembangkang dan aktivis, meskipun masih ada ruang untuk beberapa kritikus. ***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Wio News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x