Seorang Pendeta dan Istrinya Ditangkap Setelah Mengunci 8 Orang di Ruang Bawah Tanah

- 26 Januari 2022, 21:52 WIB
Seorang Pendeta dan Istrinya Ditangkap Setelah Mengunci 8 Orang di Ruang Bawah Tanah/Ilustrasi dari Diana Polekhina/Unsplash
Seorang Pendeta dan Istrinya Ditangkap Setelah Mengunci 8 Orang di Ruang Bawah Tanah/Ilustrasi dari Diana Polekhina/Unsplash /

ZONABANTEN.com - Seorang pendeta di Georgia dan istrinya ditangkap atas tuduhan pemenjaraan palsu, setelah polisi menemukan delapan orang yang dikunci di ruang bawah tanah rumah mereka.

Pendeta asal Georgia tersebut dan istrinya diketahui bernama Curtis Bankston (55 tahun) dan Sophia Simm-Bankston (berusia 56 tahun).

Griffin Fire Rescue menanggapi panggilan di rumah Bankston pada 13 Januari lalu, karena ada seseorang yang mengalami kejang-kejang.

Ketika mereka tiba, mereka menemukan pintu ruang bawah tanah yang terkunci.

Baca Juga: Mencengangkan! Ini 10 Agama Terunik di Dunia, Sembah Google Hingga Alien Diprediksi Datang ke Indonesia

Hingga akhirnya petugas tersebut memanjat melalui jendela untuk menolong para korban.

Saat itulah penyelidik menemukan orang-orang di ruang bawah tanah.

Mirisnya, banyak dari mereka yang mengalami cacat mental dan fisik.

Penahanan yang dilakukan oleh Curtis dan istrinya dinilai begitu kejam.

Baca Juga: Zulfikar DPR : Setelah 3 Presiden Rencanakan Pindahkan Ibukota, Jokowi Wujudkan IKN Perkokoh Wawasan Nusantara

Bahkan pihak kepolisian mengatakan bahwa Curtis menolak memberikan para korbannya obat-obatan dan perawatan medis.

Orang-orang di ruang bawah tanah berusia antara 25-65, menurut pernyataan lanjutan yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian.

Banyak dari mereka telah ditempatkan di perumahan alternatif oleh Departemen Layanan Kemanusiaan negara bagian.

Curtis bersama pengacaranya, Dexter Wimbish, berbicara pada konferensi pers pada hari Kamis lalu, di mana mereka membantah tuduhan yang dilayangkan.

Baca Juga: Kisah Travers Beynon: Dikelilingi Puluhan Wanita Cantik, Sehari Mampu Meniduri Empat Wanita

Pengacara Curtis berpendapat bahwa pendeta itu merawat orang-orang.

"Semua orang di dalam rumah ini ada di sini atas kehendaknya sendiri, mereka bebas datang dan pergi sesuka hati. Tidak ada yang ditahan atau disandera," kata Dexter.

Dexter melanjutkan, mengklaim bahwa dia memiliki dokumentasi yang membuktikan bahwa keluarga Curtis tidak mengambil untung dari orang-orang tetapi dengan tulus memberikan perhatian kepada mereka.

Pengacara itu mengatakan jika kliennya mungkin hanya melanggar peraturan zonasi dengan mengoperasikan fasilitas perawatan dari rumah mereka tanpa izin lokal.

Baca Juga: Untuk Kaum Pria, Lakukan 6 Hal Ini Jika Ingin Membuat Seorang Wanita Tertarik Kepada Anda

Keluarga Curtis memang mendaftarkan program tersebut ke negara bagian, yang dikonfirmasi dengan catatan dari kantor sekretaris negara bagian Georgia, menurut The Atlanta Journal-Constitution.

"Tidak ada penipuan di sini. Dia hanya seorang pendeta yang mengikuti panggilan Tuhan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Kami tidak bisa duduk diam dan membiarkannya diserang," kata Dexter membela kliennya. ***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Your Tango


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah