Waspada Perang Dunia 3! Pertikaian AS-China Memanas di Laut China Selatan Gara-gara Kapal Perang Amerika

- 23 Januari 2022, 06:01 WIB
Waspada Perang Dunia 3! Pertikaian AS-China Memanas di Laut China Selatan Gara-gara Kapal Perang Amerika. /Sarah Myers/U.S. Navy/REUTERS
Waspada Perang Dunia 3! Pertikaian AS-China Memanas di Laut China Selatan Gara-gara Kapal Perang Amerika. /Sarah Myers/U.S. Navy/REUTERS /

ZONABANTEN.com - Hubungan Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas, di mana bisa saja memicu pecahnya Perang Dunia 3.

Pertikaian antara AS dan China terjadi Laut China Selatan baru-baru ini, setelah kapal perang AS melintas secara ilegal.

Akibatnya, pemerintah China pun naik tensi dan memberikan ultimatum kepada AS atas pelanggaran kedaulatan negara mereka tersebut.

Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat dari China mengklaim kapal perang USS Benfold telah berlayar di perairan teritorial China tanpa izin.

Baca Juga: Jadwal RTV Hari Ini Minggu 23 Januari 2022, Saksikan EFL Championship: Birmingham City vs Barnsley

Menurut mereka, kapal perang AS itu telah memasuki wilayah laut China secara ilegal, sehingga kedaulatan negara mereka.

Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke, USS Benfold itu memasuki perairan dekat Kepulauan Paracel di Laut China Selatan.

Pasukan angkatan laut dan angkatan udara China sempat melacak kapal perang tersebut dengan mengikutinya, dan telah memperingatkannya.

Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat pun telah mengeluarkan peringatan keras kepada pemerintah AS.

Bahkan, pernyataan mereka itu bisa saja memicu terjadinya konflik lebih besar, jika kedua negara terus bertahan dengan sikap masing-masing.

Baca Juga: Kode Redeem FF 23 Januari 2022 Terbaru! Segera Klaim dan Dapatkan Karakter Wukong

"Kami dengan sungguh-sungguh menuntut agar pihak AS segera menghentikan tindakan provokatif seperti itu," kata Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat.

"Jika tidak maka akan menanggung konsekuensi serius dari peristiwa yang tidak terduga," demikian ultimatus dari China kepada AS.

Namun, Angkatan Laut AS sendiri membantah kapal perang mereka, USS Benfold itu telah mendapatkan peringatan dari pasukan China.

Meski begitu, mereka mengakui USS Benfold beroperasi di daerah tersebut dengan dalih komitmen Angkatan Laut AS mempertahankan kebebasan navigasi.

Baca Juga: Kode Redeem FF 23 Januari 2022 Terbaru! Segera Klaim dan Dapatkan Karakter Wukong

"Pernyataan China tentang misi ini salah," kata juru bicara Armada ke-7, Mark Langford. Armada ke-7 adalah bagian pasukan Pasifik Angkatan Laut AS.

Menurutnya, USS Benfold melakukan operasi kebebasan navigasi sesuai dengan hukum internasional.

Kapal perang itu pun kemudian terus melakukan operasi normal di perairan internasional dalam misi mereka tersebut.

Dia mengklaim Angkatan Laut AS sering melakukan misi seperti itu di Laut China Selatan untuk mengawasi klaim teritorial China selama ini.

"AS membela hak setiap negara untuk terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan," ucap Mark Langford.

Baca Juga: Kode Redeem PUBG Mobile 23 Januari 2022! Segera Klaim dan Dapatkan Skin Snowcapped Berg Crate SKS Gratis

Bahkan, dia menegaskan bahwa ultimatum dari pemerintah China tidak akan membuat misi Angkatan Laut AS itu berhenti.

"(Itu) seperti yang dilakukan USS Benfold minggu ini. Tidak ada yang dikatakan China yang akan menghalangi kami," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, selama ini China telah mendirikan pos-pos militer di pulau-pulau buatan di perairan Laut China Selatan.

Perairan tersebut merupakan rute yang dilintasi oleh jalur pelayaran vital, dan juga mengandung ladang gas dan tempat penangkapan ikan yang kaya.

Baca Juga: Bayer Leverkusen Benamkan Augsburg Dengan Skor Telak 5-1, Moussa Diaby Catatkan Hattrick

Laut China Selatan telah menjadi salah satu dari banyak titik konflik dalam hubungan panas antara China dan AS.

Pemerintah AS sendiri telah menolak klaim teritorial dari China, yang mereka anggap melanggar hukum internasional.

China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan tersebut, di mana Taiwan, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina juga punya klaim sama.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah