Sejarah Freemason, Organisasi Tersembunyi yang Penuh Misteri

- 22 Januari 2022, 21:41 WIB
Karena kerahasiaannya, organisasi Freemason sering sekali dipenuhi misteri
Karena kerahasiaannya, organisasi Freemason sering sekali dipenuhi misteri /Pixabay/MBGX2

ZONABANTEN.com - Freemason adalah sebuah organisasi besar yang sudah menyebar hingga ke seluruh dunia. Tetapi mengenai bagaimana mereka ada, semua masih diselimuti misteri.

Freemason adalah organisasi persaudaraan tertutup yang dipenuhi ritus dan ritual. Beberapa orang menganggap organisasi ini sebagai sebuah sekte.

Untuk lebih jelasnya mengenai detail Freemason, dapat dibaca melalui artikel di sini.

Baca Juga: Fakta Sejarah di Balik Pusat Sains Dunia, Ternyata Islam Pernah Menguasai Sains dan Peradaban Dunia

Freemason telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Tetapi mengenai kapan dan siapa pendirinya, semuanya masih dipenuhi dengan spekulasi.

Beberapa klaim mengatakan bahwa Freemason merupakan keturunan dari pembangun kuil Sulaiman/Salomo, yaitu kuil pertama Yerusalem.

Sementara yang lainnya mengatakan bahwa Freemason adalah cabang dari Ksatria Templar, yaitu ordo militer Katolik dari abad pertengahan.

Seorang revolusioner Amerika, Thomas Paine, bahkan mencoba melacak organisasi ini sampai ke Mesir kuno hingga Celtic Druid.

Baca Juga: Bona WJSN Berubah Menjadi Atlet Anggar di Twenty Five, Twenty One

Rumor juga mengatakan bahwa Freemason sama dengan Illuminati yang tumbuh di sekitar abad 18, di Jerman. Tetapi rumor ini telah dibantah, meskipun beberapa orang masih mempercayainya.

Adapun Margaret Jacob , seorang profesor emeritus sejarah Eropa di University of California, Los Angeles, mengatakan bahwa Freemason berasal dari para tukang batu di Eropa, di abad pertengahan.

Mereka ini adalah orang yang bertanggung jawab dalam pembangunan arsitektur di Eropa, seperti pembangunan Notre Dame di Paris, dan Westminster Abbey di London, pada abad ke- 14.

Sebagai seorang tukang batu, mereka sangat menjaga rahasia yang mereka miliki dan memilih secara selektif orang yang ingin bergabung.

Maka dari itu mereka membutuhkan inisiasi bagi orang-orang baru, dengan memberikan kesempatan mempelajari keterampilan, mengajari matematika, dan mengajari arsitektur.

Baca Juga: Bikin Mikir! 3 Misteri Sejarah ini Belum Ada Jawabannya Sampai Sekarang

Maka tak heran jika inisiasi terhadap orang baru, terkadang membutuhkan waktu cukup yang lama.

Keterampilan mereka ini sangat diminati. Maka dari itu, beberapa tukang batu yang cukup professional bahkan bisa sangat terkenal dan dicari oleh anggota kerajaan atau pejabat tinggi gereja.

Menurut Margaret, perkumpulan mereka dibuat bukan hanya untuk perlindungan upah atau menjaga kualitas keterampilan, tetapi juga membangun relasi sosial antar anggota.

Mereka sering berkumpul pada pondok-pondok tertentu sebagai markas besar, dan membahas setiap peristiwa dan masalah pada hari itu.

Baca Juga: Misteri Sejarah yang Mungkin Tidak Akan Pernah Terpecahkan

Tetapi lahirnya sistem ekonomi yang kapitalis pada abad ke- 16 dan 17, membuat serikat ini runtuh, dengan menyisakan pondok-pondok yang tetap selamat.

Untuk menambah jumlah anggota dan dana, akhirnya organisasi ini mulai merekrut orang-orang non-tukang batu, yang umumnya merupakan kerabat dekat.

Tetapi dengan seiring perkembangan organisasi, orang-orang yang bergabung tidak hanya dari kalangan biasa, tetapi juga orang kaya dan orang dengan status sosial tinggi.

Orang-orang seperti ini seringkali tertarik pada filosofi dan intelektual, yang mengubah lanskap intelektual Eropa seperti Rasionalisme, metode ilmiah, dan fisika Newton.

Tetapi mereka memiliki satu ketertarikan yang sama yaitu mengenai pembangunan moralitas, yang akhirnya membentuk “Freemason Spekulatif” pada abad ke- 17.

Freemason kemudian diperbaharui dan tidak hanya berfokus kepada tukang batu, dan pondok kemudian digunakan untuk memberikan dedikasi terhadap nilai-nilai Barat yang liberal.

Baca Juga: Tinjau PPLP DIY, Menpora Amali: PPLP Miliki Peran Penting Lahirkan Atlet Berprestasi

"Freemasonry seperti yang kita kenal sekarang, tumbuh dari awal abad ke-18 di Inggris dan Skotlandia," kata Margaret.

Titik baliknya terjadi ketika tahun 1717, ketika empat loji Freemason London yang terpisah, kemudian berkumpul dan membentuk Premiere Grand Lodge of England.

Perkumpulan ini kemudian menjadi titik fokus Masonry di Britania Raya, yang karenanya organisasi ini dapat menyebar dengan cepat ke seluruh benua.

Tetapi kehadiran Freemason tidak selalu disambut baik. Seperti yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1830.

Baca Juga: Dikirimi Food Truck oleh Yoo Jun Sang ke Lokasi Syuting A Business Proposal, Kim Se Jeong Ucapkan Terima Kasih

Sebuah partai anti-Masonik terbentuk di tahun itu, yang memiliki tujuan melawan setiap pengaruh dari Freemason.

William Seward, yang kemudian menjadi menteri luar negeri Abraham Lincoln, adalah tokoh anti-Masonik yang paling dikenal.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x