Mohammed bin Salman sendiri kini telah jadi pemimpin yang tak terbantahkan, sejak diangkat sebagai Putra Mahkota Arab saudi oleh Raja Salman pada 2017.
Baca Juga: Mengenaskan Kondisi Korban Tabrakan Maut Truk Tronton Bermuatan 20 Ton di Balikpapan
Sejauh ini, dia pun telah merombak banyak kebijakan luar negeri Arab Saudi, yang sebagian besar dalam upaya untuk menahan pengaruh Iran Syiah.
Menjatuhkan Turki bersama dengan kelompok-kelompok radikal dan musuh regional utama kerajaan adalah eskalasi mendadak yang dilakukannya.
Turki sendiri dianggapnya sebagai negara berbahaya, karena telah bertindak melemahkan boikot yang dipimpin oleh Arab Saudi terhadap Qatar.
Selain itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga telah melindungi anggota Ikhwanul Muslimin di negara tersebut.
Pada kesempatan yang sama di Kairo, Mohammed bin Salman mengklaim kebijakannya terhadap musuh-musuh regional itu telah berhasil.
"Proyek Iran runtuh dan kami mengepungnya di setiap tempat," kata pangeran yang kini berusia 36 tahun tersebut.
Selama lebih dari tiga tahun, koalisi pimpinan Arab Saudi telah berjuang untuk mengalahkan pemberontak Syiah Houthi yang didukung oleh Iran.