Mereka adalah Pangeran Mohammed Bin Saad Bin Abdulaziz Al Saud, 75 atau 76, putra mendiang saudara Raja Salman dan anggota Bayaa, atau Dewan Kesetiaan, yang menentukan suksesi takhta Saudi.
Pangeran Mohammed bin Nayef, 60, mantan putra mahkota dan menteri dalam negeri dan keponakan Raja Salman.
Nayef dilaporkan berada dalam tahanan rumah sejak 2017 setelah dia dicopot dari jabatan dan peran menterinya, dan dicopot dari garis suksesi.
Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, 77, adik Raja Salman dan putra Abdulaziz, pendiri dan penguasa pertama Arab Saudi.
Sang pangeran telah kembali ke kerajaan dari London pada akhir 2018 yang bertujuan untuk memblokir kenaikan keponakannya ke takhta dengan menggunakan Bayaa dan mendapat jaminan dari MI6 dan CIA bahwa dia tidak akan ditangkap.
Nayef bin Ahmed, putra Pangeran Ahmed. Mansour al-Shalhoub, direktur kantor pribadi Pangeran Ahmed.
Baca Juga: Putra Mahkota Arab Saudi Memperkenalkan Hotel Ultra-Mewah ‘Boutique Group'
- Korban yang Diinterogasi dan Dilepaskan
Saud bin Nayef, 63 atau 64, kakak laki-laki Mohammed bin Nayef, gubernur Provinsi Timur dan anggota Bayaa, dibawa untuk diinterogasi pada Maret 2020 tetapi dibebaskan.
Saud bin Nayef juga ayah dari menteri dalam negeri kerajaan saat ini.
- Korban yang Sebelumnya Ditangkap
Pembersihan terbesar hingga saat ini dibawah putra mahkota adalah penangkapan bangsawan, pejabat, dan taipan bisnis pada November 2017 yang ditahan di hotel Ritz-Carlton di Riyadh sebagai bagian dari upaya anti-korupsi.