Penelitian menunjukkan bahwa wanita usia di bawah 50 tahun, lima kali lebih kecil kemungkinannya dibandingkan pria pada usia yang sama.
“Wanita menunjukkan perubahan dalam siklus menstruasi mereka selama COVID yang panjang. Perubahan ini mencakup frekuensi, durasi, aliran, intensitas, dan tingkat nyeri,” kata Siddiqui.
Pada studi Februari 2021 ditemukan 52,6% wanita melaporkan perubahan pada periode haid mereka. Perubahan siklus menstruasi tersebut telah dikaitkan dengan tingkat stres.
Sebuah studi di China menemukan orang-orang dengan menopause yang memiliki kadar hormon estrogen dan anti mullerin yang rendah, cenderung tidak memiliki infeksi COVID-19 yang parah atau sehingga membutuhkan perawatan di rumah sakit.***