Sejumlah Guru di Prancis Akan Mogok Kerja Akibat dari Aturan Covid 19

- 13 Januari 2022, 14:18 WIB
Anak-anak sekolah, mengenakan masker pelindung, bekerja di ruang kelas di Sekolah Menengah College Jean Renoir di Boulogne-Billancourt, dekat Paris, Prancis, 7 Januari 2022.
Anak-anak sekolah, mengenakan masker pelindung, bekerja di ruang kelas di Sekolah Menengah College Jean Renoir di Boulogne-Billancourt, dekat Paris, Prancis, 7 Januari 2022. /REUTERS/Yiming Woo//File Photo


ZONABANTEN.com – Sejumlah guru di Prancis akan melakukan mogok kerja seiring dengan peraturan Covid 19 dari pemerintah yang tidak melindungi warga sekolah.

Sejumlah guru tersebut mengatakan mereka akan mulai mogok dari pekerjaannya pada hari Kamis, 13 Januari 2022.

Alasan guru-guru tersebut melakukan mogok kerja karena kegagalan pemerintah untuk mengadopsi kebijakan yang koheren bagi sekolah dalam mengelola pandemi Covid 19.

Baca Juga: Jason Momoa dan Lisa Bonet Resmi Berpisah Setelah 16 Tahun Bersama

Guru, orang tua, dan administrator sekolah telah berjuang untuk mengikuti aturan pengujian baru, yang diumumkan sebelum akhir liburan Natal tetapi berubah dua kali sejak dikritik.

Pemerintah Prancis telah membalikkan kebijakan sebelumnya dengan cepat menutup sekolah karena adanya kasus positif Covid 19.

Namun kemudian peraturan baru dibuat untuk menjaga sekolah tetap buka dan mereka mengatakan beberap tingkat komplikasi adalah harga yang harus dibayar.

Tetapi lonjakan infeksi tahun baru untuk mencatat tingkat harian mendekati 370.000 di Prancis telah menyebabkan kasus melonjak di sekolah juga.

Banyak sekolah telah kesulitan untuk tetap mengajar karena adanya infeksi di antara murid dan staf.

Baca Juga: Jason Momoa dan Lisa Bonet Resmi Berpisah Setelah 16 Tahun Bersama

Kasus positif di sekolah juga menyebabkan lusinan warga sekolah dikirim ke laboratorium dan apotek untuk pengujian.

"Kelelahan dan kekesalan seluruh komunitas pendidikan telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata serikat pekerja dalam sebuah pernyataan bersama.

"Tanggung jawab menteri dan pemerintah dalam situasi kacau ini disebabkan karena gencarnya perubahan pijakan, protokol yang tidak berjalan dan kurangnya alat yang tepat untuk menjamin (sekolah) dapat berfungsi dengan baik."

Serikat pekerja mengatakan mereka memperkirakan banyak sekolah akan ditutup pada hari Kamis dan sejumlah besar guru, termasuk sekitar 75 persen guru di sekolah dasar akan bergabung dalam pemogokan selama satu hari.

Baca Juga: Hanya 5 Bahan, Resep Kari Ayam Merah Pasti Enak

Menteri Pendidikan, Jean-Michel Blanquer, mendesak para guru untuk tidak meninggalkan pekerjaannya

“Seseorang tidak dapat menyerang virus,” katanya kepada kepada BFM TV.

Sebagai tanggapan, serikat pekerja mengatakan mereka telah menyerukan pemogokan bukan untuk melawan virus tetapi karena disorganisasi yang disebabkan oleh tes dan aturan pelacakan kontak, peningkatan risiko penularan dan kekurangan masker wajah untuk staf.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah