Maraknya Omicron, Seluruh Siswa di New York Lakukan Protes ke Sekolah Karena Dinilai Membahayakan Kesehatan

- 12 Januari 2022, 20:05 WIB
 Ilustrasi protes dari Maraknya Omicron,  Seluruh Siswa di New York Lakukan Protes ke Sekolah Karena Dinilai Membahayakan Kesehatan. /Pexels/Life Matters
Ilustrasi protes dari Maraknya Omicron, Seluruh Siswa di New York Lakukan Protes ke Sekolah Karena Dinilai Membahayakan Kesehatan. /Pexels/Life Matters /

ZONABANTEN.com - Maraknya penyebaran Omicron, siswa di New York lakukan protes akibat kondisi lingkungan sekolah yang dinilai tidak aman dari gelombang Covid-19.

Dilaporkan siswa di seluruh Kota New York keluar dari sekolah dan memberhentikan proses belajar dan mengajar pada Selasa, 11 Januari 2022.

Namun tidak diketahui secara jelas berapa banyak siswa yang bergabung dalam protes, tetapi diperkirakan 600 anak dari Brooklyn Technical High School, sekolah terbesar di kota itu, ikut lakukan aksi unjuk rasa.

Di suhu 18 derajat, mereka protes akibat aturan kelas tatap muka yang masih berlangsung dan bisa membahayakan kesehatan siswa ditengah gelombang virus berkelanjutan dari varian omicron yang sangat menular.

Baca Juga: Deretan 5 Artis Indonesia yang Menjunjung Tinggi Pendidikan, Meski Miliki Karir Cemerlang

“Jujur saja, rasanya tidak aman berada di sekolah,” ujar Danny Mui, siswa tahun kedua di Brooklyn Tech.

“Di kelas saya, memang tidak semua siswa datang kesekolah karena beberapa telah terinfeksi virus dan yang lainnya tak bisa hadir karena ketakutan akan virus tersebut, namun sekolah tidak melakukan apa-apa,” lanjutnya.

“Tidak ada pembatasan sosial sama sekali, tangganya penuh sesak. Tidak ada gunanya datang ke sini jika saya akan sakit, ”kata seorang siswa yang tidak mau disebutkan namanya.

Rupanya aksi mogok belajar siswa ini didorong dari serangkaian postingan di media sosial pada hari Senin, 10 Januari 2022 yang menyerukan siswa kota untuk meninggalkan kelas dihari Selasa jam 11:52 sebagai bentuk protes.

Baca Juga: HYBE Merilis Rincian Novel Web dan Webtoon yang Melibatkan BTS, TXT, dan ENHYPEN Sebagai Bintangnya

Juru bicara Departemen Pendidikan, Sarah Casanovas akhirnya memberikan klarifikasi bahwa ia memahami kekhawatiran para siswa akibat penyebaran masif dari virus Covid-19.

“Saat ini kami telah menggandakan pengujian di sekolah dan mengerahkan 5 juta tes cepat untuk mengidentifikasi kasus, menghentikan penularan, dan menjaga sekolah tetap buka dengan aman. Suara siswa adalah kuncinya, dan kami akan terus mendengarkan dan bekerja sama dengan mereka," ujarnya.

Walikota New York, Eric Adams sebaliknya malah menekankan pentingnya menjaga gedung sekolah tetap buka selama pandemi.

"Pada tahun lalu, penyebaran Covid-19 di ruang kelas lebih rendah daripada di tempat lain dan menekankan bahwa sekolah tatap muka dapat menjadi penting bagi keluarga," tutur Eric.

Baca Juga: Link Streaming, Tottenham Hotspurs VS Chelsea, Semi Final Carabao Cup, Kick Off 02.45 WIB

Para siswa merespon baik keputusan tes cepat (swab) kepada semua siswa, tetapi setelah ditelaah terdapat hambatan dalam realisasinya.

"Tes cepat ini tidak terdistribusi dengan baik, ada yang dapat ada juga yang tidak," ujar Raida Hasan, siswa kelas sembilan Brooklyn Technical High School.

Beberapa siswa Brooklyn Tech mengakui bahwa mereka menderita secara emosional dan akademis selama pembelajaran jarak jauh yang diperpanjang di awal pandemi.

Tetapi mereka berpendapat untuk saat ini belajar secara virtual membantu meringankan sebagian beban sekolah dan murid.

"Tahun lalu ketika kami belajar jarak jauh, nilai saya buruk, kami pada dasarnya tidak belajar apa-apa. Tapi saya pikir mungkin pembelajaran virtual akan menjadi pilihan terbaik untuk saat ini," ujar Kelly salah satu siswa dari Brooklyn Tech.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: NY Daily News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x