Imigran China Meninggal Usai Diserang Secara Brutal di New York

- 10 Januari 2022, 12:16 WIB
Ilustrasi penyerangan/Pexels
Ilustrasi penyerangan/Pexels /

ZONABANTEN.com - Imigran China yang sebelumnya diserang seseorang di New York, dilaporkan meninggal pada 31 Desember 2021.

Dilansir dari Korea Times, imigran tersebut bernama Yao Pan Ma yang berusia 61 tahun.

Ia diserang secara brutal oleh seseorang bernama Jarrod Powell (49) pada April 2021, saat sedang mengumpulkan kaleng di kawasan East Harlem, New York.

Kasus ini mendapat perhatian nasional, karena diduga menjadi bagian dari meningkatnya kebencian dan kejahatan anti Asia di New York dan negara Eropa lain.

Baca Juga: Niat Ingin Melihat Salju, 21 Orang Tewas Membeku dalam Kendaraan di Pakistan

Kronologinya pun telah dijelaskan oleh polisi dan jaksa yang menangani kasusnya, bahwa Powell menyerang Ma dari belakang.

Terlihat di CCTV Powell menjatuhkan korban ke tanah dan menendang/menginjak kepalanya berulang kali sebelum melarikan diri dari tempat kejadian.

Setelah kejadian itu, Ma luka berat dan tidak sadarkan diri. Kondisinya pun terus memburuk dari waktu ke waktu.

Akhirnya perjuangannya melawan sakit telah berakhir di pusat perawatan jangka panjang The New Jewish Home.

Baca Juga: Mencekam! Bandit Bermotor Bunuh 200 Warga di Nigeria, 10.000 Penduduk Terpaksa Mengungsi

Menurut polisi, kasus tersebut bukan lagi serangan brutal, tuduhan kejahatan, maupun percobaan pembunuhan, namun lebih pada  pembunuhan.

Bahkan seorang perwakilan keluarga Ma mengatakan tuduhan terhadap Powell sekarang harus ditingkatkan.

''Kami menyerukan Kantor Kejaksaan Distrik untuk meningkatkan tuduhan pembunuhan sekarang,'' ungkap Karlin Chan, seorang aktivis komunitas di New York City dan juru bicara keluarga Ma.

''Kami berjuang untuk keadilan dan saya harap Powell tidak pernah berjalan di jalanan sebagai orang bebas. Dia harus membayar untuk apa yang dia lakukan," lanjut Karlin Chan.

Baca Juga: Simak! Vaksin Pfizer Lindungi Anak-anak dari Komplikasi Langka Virus COVID-19 Ini

Sementara itu, pengakuan dari pelaku adalah korban sehari sebelumnya telah merampoknya. Namun juru bicara korban membantah, Bahwa Ma tidak pernah bertemu dengan Powell sebelumnya.

Saat ini, keluarga Ma hancur telah ditinggalkan sosok suami dan ayah yang baik. Kehidupan di New York saat itu cukup sulit, karena mereka harus merasakan kehilangan pekerjaan akibat pandemi.

Hingga membuat mereka mengumpulkan botol dan kaleng bekas yang dapat dijual kembali untuk menghasilkan uang tambahan makanan.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x