Kasus Varian Omicron Terus Meningkat, Berikut Gejalanya Menurut dr Angelique Coetzee

- 27 Desember 2021, 10:28 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /Octavianus Bryan/

ZONABANTEN.com – Kasus varian virus corona baru Omicron terus meningkat. Waktu orang untuk terinfeksi virus varian ini lebih cepat daripada varian sebelumnya.

Varian Omicron sendiri pertama kali diidentifikasi para ilmuwan di Afrika Selatan pada 24 November 2021.

Varian terbaru dari virus penyebab Covid-19 ini diyakini jauh lebih menular daripada varian Delta.

Menurut WHO, Omicron sendiri sudah terdeteksi di 106 negara sejauh ini.

Baca Juga: Profil Teerasil Dangda, Striker Thailand Calon Top Skor Piala AFF 2020 yang Perlu Diwaspadai Timnas Indonesia

Seperti diketahui varian Delta menyebabkan penderitanya mengalami gangguan pernapasan, seperti pilek dan hilangnya rasa serta indra penciuman yang memburuk.

Namun, beberapa ahli mengatakan jika penderita Omicron memiliki gejala yang lebih ringan dibandingkan Delta.

Beberapa pihak juga mengatakan jika masih terlalu dini untuk mengonfirmasi hal tersebut.

Dokter dari Afrika Selatan, dr Angelique Coetzee menjadi orang pertama yang memberi tahu pihak berwenang tentang adanya varian baru Covid-19 ini.

Baca Juga: Ikon Anti Apartheid Afrika Selatan Desmond Tutu Meninggal Dunia

Nyeri otot, kelelahan, tenggorokan gatal, dan keringat malam merupakan gejala umum Omicron.

Dilansir ZONABANTEN.com dari Zoe and King’s College London, gejala seperti pilek paling sering dilaporkan oleh orang-orang yang terinfeksi varian baru tersebut.

Data menunjukkan bahwa lima gejala teratas yang dilaporkan adalah pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan sakit tenggorokan.

Pejabat tinggi WHO Hans Kluge mengatakan jika 89 persen dari mereka yang terinfeksi Omicron melaporkan gejala yang sama dengan varian virus corona lainnya, termasuk batuk, demam, dan sakit tenggorokan.***

Editor: Octavianus Bryan

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x