Menanggapi hal itu, Juru Bicara Regional Amhara, Gizachew Muluneh, mengatakan bahwa hal tersebut merupakan tuduhan tak berdasar.
Kepada kantor berita Reuters, Gizachew menyatakan bahwa memalukan apabila mereka menuduh pasukan Amhara, sementara terjadi krisis kemanusiaan yang mengerikan akibat invasi TPLF.
Kemudian Legesse Tulu, selaku Juru Bicara Pemerintah Ethiopia, juga menyalahkan pasukan Tigrayan atas segala kekejaman tersebut.
Namun kelompok hak asasi mengatakan bahwa semua pihak yang terlibat dalam konflik telah melakukan pelanggaran.
Baca Juga: Selalu Tampil Mesra, Ini Panggilan Sayang Dinar Candy untuk Ridho Illahi: Dia Suka Manja Gitu
Pada November 2020, di tengah konflik bersenjata yang sedang berlangsung, dilaporkan terjadi pembantaian Mai Kadra, yang merupakan pembersihan etnis dan pembunuhan massal warga Amhara oleh pasukan Tigray.
Sebagai bentuk balasan, pasukan Amhara pun melakukan pembunuhan terhadap warga sipil Tigray.
Dan menurut HRW, dalam laporannya pada awal bulan Desember 2021, pasukan Tigrayan telah mengeksekusi puluhan warga sipil di dua kota yang mereka kuasai di wilayah Amhara antara 31 Agustus dan 9 September.***