Dokter ini Diduga Menolak Prosedur Histerektomi pada Wanita Lesbian Karena Khawatir Orientasinya Berubah

- 19 November 2021, 06:10 WIB
Ilustrasi dokter
Ilustrasi dokter /National Cancer Institute

"Aku sangat terbuka dengannya dan mengatakan kepadanya bahwa rasa sakitnya bisa sangat parah dan berdampak pada hidupku. Jadi, ada saat-saat aku berharap untuk mati daripada harus mengalami rasa sakit itu, bahkan walau hanya satu menit," ungkap Champ.

"Ia (dokter) juga berkata, 'Saya tidak ingin kamu menyesal jika keadaan berubah, mungkin kamu meninggalkan pasanganmu, orientasi seksualmu akan berubah, dan kamu mungkin akan bertemu orang lain (pria) yang menginginkan anak','" katanya.

“Jujur saja, kami berdua (Champ dan Karen) merasa shock. Kami berdua menangis mengetahui perlakuannya padaku, dan bagaimana hubungan kami yang jadi bahan pertimbangannya," imbuh Champ.

Champ kemudian mengajukan keluhan terhadap dokter tersebut dengan harapan dapat menjelaskan diskriminasi medis.

"Aku harap tidak ada orang lain yang diperlakukan sepertiku," ucapnya. “Secara khusus, aku berharap ini juga menyoroti hambatan ekstra yang dihadapi komunitas LGBTQ ketika mencoba mendapatkan perawatan medis, dan bagaimana bias dokter dapat menyebabkan konsekuensi yang menghancurkan bagi kita.”

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x