ZONABANTEN.com - Tim peneliti internasional mengembangkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Teknologi tersebut dapat memprediksi berapa banyak oksigen ekstra yang dibutuhkan pasien COVID-19 selama perawatan di rumah sakit.
Untuk memeriksa keakuratannya, teknologi tersebut diuji disejumlah rumah sakit di lima benua.
Baca Juga: Ryujin Mengungkapkan Anggota ITZY yang Memiliki Kemungkinan Menjadi Pemenang di Squid Game
Hasil penelitian menunjukkan alat tersebut dapat memprediksi oksigen yang dibutuhkan dalam waktu 24 jam setelah kedatangan pasien di unit gawat darurat.
Dengan sensitivitas 95 persen dan spesifisitas lebih dari 88 persen.
Hasil dari sekitar sepuluh ribu pasien COVID-19 dari seluruh dunia dianalisis dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis peer-review Nature Medicine.
Baca Juga: Ramai di Twitter Sherina Sinna Sayangkan Anjing yang Diperlakukan Sadis, Netizen: Solo Lebih Sadis!
Teknik yang dikenal sebagai pembelajaran federasi, menggunakan algoritma untuk menganalisis rontgen dada dan data kesehatan elektronik dari pasien rumah sakit dengan gejala COVID-19.