Vaksin COVID-19 Berbasis Vektor yang Dapat Dihirup Tingkatkan Antibodi Hingga 300 Kali Lipat

- 18 Oktober 2021, 12:59 WIB
Ilustrasi Vaksin COVID-19/Unsplash/Mat Napo
Ilustrasi Vaksin COVID-19/Unsplash/Mat Napo /

ZONABANTEN.com - Vaksin COVID-19 berbasis vektor yang dapat dihirup meningkatkan antibodi tiga ratus kali lipat.

Yang lebih baik daripada mRNA & jenis yang tidak aktif sebagai penguat.

Menurut studi laboratorium terbaru, vaksin COVID-19 aerosol pertama di China telah menunjukkan peningkatan 250 hingga 300 kali lipat dalam tingkat antibodi penetralisir.

Setelah dua putaran pemberian vaksin yang tidak aktif, membuktikan kemanjuran yang lebih besar dalam menggunakan kombinasi berbagai jenis vaksin untuk meningkatkan efek.

Baca Juga: Terbaru! Lampu Hijau, Vaksin Covid-19 Aman untuk Ibu Hamil, Ini Deretan Vaksin yang Resmi Dianjurkan Kemenkes

Mengambil vaksin COVID-19 berbasis vektor (Ad5-nCoV) adenovirus inhalasi aerosol tipe-5 dari CanSinoBIO sebagai suntikan booster.

Setelah menyelesaikan dua dosis suntikan vaksin tidak aktif selama setengah tahun yang terbukti aman.

Hal itu Jauh lebih imunogenik daripada mengambil vaksin tidak aktif sebagai booster.

Sebaliknya, antibodi penetralisir dapat meningkat hanya tiga puluh kali lipat jika menggunakan vaksin yang tidak aktif sebagai booster setelah dua suntikan vaksin yang tidak aktif.

Mengutip penelitian sebelumnya yang dilakukan di Turki, dimana semua datanya menunjukkan dosis booster vaksin mRNA yang banyak digunakan di negara-negara Barat.

Baca Juga: Memerangi Hewan Paling Mematikan di Dunia: Kita Harus Menangani Nyamuk dan Covid-19 Secara Bersamaan

Untuk orang yang diberikan bersama dengan dua dosis yang tidak aktif dapat meningkatkan antibodi penetral sekitar 25 kali dibandingkan dengan dosis booster dari vaksin yang tidak aktif.

Uji klinis ini menunjukkan bahwa rejimen prime-boost heterolog dapat meningkatkan luasnya, intensitas dan durasi respon imun, lebih dari suntikan booster homogen.

Sebelumnya peneliti AS melakukan uji klinis pada rejimen suntikan booster heterolog dengan tiga vaksin yang disetujui.

Satu vaksin berbasis adenovirus oleh Johnson & Johnson dan dua vaksin mRNA oleh Moderna dan Pfizer.

Hasil yang sama menunjukkan bahwa peningkatan kekebalan heterolog memiliki keuntungan yang jelas.

Baca Juga: Suntikan Kedua Vaksin COVID-19 J&J Mendapat Persetujuan Para Ahli

Studi tersebut menunjukkan bahwa peningkatan dengan salah satu dari tiga vaksin.

Yang saat ini dilisensikan atau disahkan untuk penggunaan darurat di AS akan merangsang respons anamnestik pada orang yang sebelumnya menerima salah satu seri utama dari salah satu vaksin tersebut.

Penguat homolog meningkatkan titer antibodi penetralisir 4,2 hingga dua puluh kali lipat, sedangkan penguat heterolog meningkatkan titer 6,2 hingga 76 kali lipat, kata laporan penelitian yang diterbitkan di medRvix pada 13 Oktober 2021.

Studi terbaru membuktikan bahwa mengambil vaksin tidak aktif di Cina yang disetujui dan berbasis vektor secara heterolog, rejimen booster diharapkan yang paling efektif di antara semua rejimen di seluruh dunia saat ini yang menggunakan vaksin mRNA sebagai booster.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x